Asuhan Kebidanan Berkesinambungan pada Ny.M usia 23 tahun Primigravida dengan KEK di Puskesmas Gondomanan Yogyakarta

Asuhan Kebidanan Berkesinambungan pada Ny.M usia 23 tahun Primigravida dengan KEK di Puskesmas Gondomanan Yogyakarta
id
Thesis
text
Ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK)di Kota Yogyakarta tahun mengalami kenaikan pada 2015 sebanyak 21 per kelahiran hidup 171. Penyebab kematian tertinggi pada bayi di indonesia adalah BBLR di indonesia 2010 sebesar 8,8%. Asuhan kebidanan diberikan secara berkesinambungan atau Continuity of care (COC) dari masa kehamilan, persalinan, Byi Baru Lahir, Neonatus, Nifas, dan KB. Pada kasus ini, asuhan kebidanan kehamilan bertujuan untuk mengatasi KEK dan meminimalkan komplikasi akibat Kekurangan Eergi Kronis (KEK). KEK dapat tertangani dengan pengukuran LILA di atas ambang normal dan evaluasi kenaikan berat badan sesuai anjuran tabel IMT, komplikasi BBLR akibat resiko KEK tidak terjadi. Namun panjang badan di bawah batas normal. Asuhan persalinan berlangsung spontan dan fisiologis dan tidak terjadi komplikasi KEK pada persalinan. Pada Bayi Baru Lahir (BBL) dan Neonatus dilakukan asuhan secara fisiologis sesuai dengan teori dan tidak ada penyulit atau komplikasi dari KEK. Asuhan nifas secara berlangsung secara fisiologis dan sesuai dengan teori kunjungan tanpa penyulit dengan keluhan nyeri luka jahitan pada perinium. Pada asuhan Keluarga Berencana (KB) ibu sudah mantap menjadi akseptor KB kondom setelah selesai masa nifas. Keluhan yang dirasakan selama kehamilan merupakan ketidaknyamanan fisiologis sehingga diberikan intervemsi berupa KIE. Asuhan persalinan seluruhnya normal. Pada asuhan Bayi Baru Lahir dan Neonatus seluruhnya di berikan asuhan fisiologis. Asuhan nifas dilakukan secara fisiologis dengan keluhan ketidaknyamanan fisiologis sehingga hanya membutuhkan KIE. Pada asuhan KB perlu dilakukan follow upsetelah masa nifas selesai untuk memastikan ibu sudah mulai mengunakan KB kondom. Asuhan kebidanan berkesinambungan yang diberikan pada Ny.M pada kehamilan, persalinan, BBL dan neonatus, nifas, dan KB keluarga berencana sudah berhasil namun untuk komplikasi pada bayi tidak dapat di hindari walaupun bayi tidak termasuk kategori BBLR. Diharapkan kedepanya Klien dapat bersikap positif dan terbuka sehingga pelayanan KIA dan KB di fasilitas Kesehatan dapat dilakukan secara berkesinambungan dan klien dpat di ajak kersama