ASUHAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY. SN USIA 32 TAHUN G2P1AB0AH1 DI PMB KUSWATININGSIH, S.TR. KEB., BDN

ASUHAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY. SN USIA 32 TAHUN G2P1AB0AH1 DI PMB KUSWATININGSIH, S.TR. KEB., BDN
2024-04-24
en
Thesis
text
Kehamilan merupakan proses yang alamiah dan sehat. Namun, kehamilan dipengaruhi oleh kondisi medis ibu sehingga kehamilan sering kali menimbulkan risiko hingga komplikasi pada ibu.1 Berdasarkan data Rakerkesnas 2019 bahwa 15% ibu hamil mengalami komplikasi sedangkan 85% dalam batas normal. Sebagian besar terjadinya komplikasi tidak dapat diprediksi dikarenakan semua kehamilan memiliki risiko yang berbeda-beda.
Bidan tidak hanya cukup memberikan asuhan sesuai standar saja tetapi bidan harus memiliki kualifikasi yang diilhami oleh filosofi asuhan kebidanan yang menekankan asuhannya terhadap perempuan (women centred care). Salah satu upaya untuk meningkatkan kualifikasi bidan yaitu dengan menerapkan model asuhan kebidanan yang berkelanjutan (Continuity of Care).
Pada pertemuan 10 Januari 2024 Ny. SN datang untuk memeriksakan kehamilannya. Usia kehamilan 36 minggu 6 hari ibu mengatakan tidak ada keluhan hasil pemeriksaan normal tetapi bagian bawah janin belum masuk panggul. Kemudian pada tanggal 24 Januari 2024, Ny. SN datang untuk memeriksakan kehamilannya yang ke 14, usia kehamilan 38 minggu ibu mengatakan saat ini tidak ada keluhan. Penatalaksanaan yang diberikan adalah tanda bahaya kehamilan seperti ketuban pecah dini, perdarahan.
Persalinan terjadi pada tanggal 01 Februari 2024, dimana Ny. SN datang ke PMB Kuswatiningsih dengan keluhan keluar cairan dari jalan lahir, telah dilakukan pemeriksaan pembukaan 1 cm, dan sudah masuk dalam masa persalinan fase laten. By Ny. SN lahir pada 02 Februari 2024, pukul 05.45 WIB. Placenta lahir lengkap dan ibu diberikan jahitan pada perineumnya.
Pertemuan nifas selajutnya Ibu mengatakan tidak ada keluhan, Memberi dukungan ibu untuk menyusui dan mengajak keluarga ibu untuk memberi kepercayaan diri ibu untuk menyusui bayinya, ASI ibu sudah keluar, jumlahnya cukup dan merupakan makanan terbaik untuk bayi, memberi KIE pada ibu jika mengalami salah satu tanda bahaya atau komplikasi pada masa nifas dan bayi untuk segera kontrol ke fasilitas pelayanan kesehatan, pertemuan selanjtunya Ibu mengatakan ingin berKB tetapi masih belum dapat menentukan KB apa yang digunakan. Pada pertemuan ini memberikan KIE mengenai KB. Menjelaskan pada ibu mengenai tujuan penggunaan alat kontrasepsi yaitu mengatur jarak kelahiran sehingga ibu tidak terlalu dekat jarak antar kehamilannya yang dapat beresiko terhadap kesehatan ibu dan bayi. Setelah masa nifas berakhir yaitu 6 minggu kesuburan ibu dapat kembali. Pertemuan selanjutnya setelah berdiskusi dengan suami ibu sudah memantapkan mengunakan KB IUD.