ASUHAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY. W USIA 23 TAHUN G2P1A0AH1 DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ROHANI WIDIYANTI PAJANGAN BANTUL

ASUHAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY. W USIA 23 TAHUN G2P1A0AH1 DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN ROHANI WIDIYANTI PAJANGAN BANTUL
2024-04-29
id
Thesis
text
Berdasarkan data dari Bappeda D.I.Yogyakarta, jumlah kematian ibu tahun 2022 sebanyak 43 kasus dan jumlah kematian bayi 300 kasus. Data Profil Kesehatan Kabupaten Bantul tahun 2023, angka kematian ibu (AKI) pada tahun 2022 sebanyak 20 kasus, sedangkan angka kematian bayi (AKB) sebanyak 90 kasus. Penyebab umum kematian ibu adalah pendarahan dan infeksi. Kematian ibu dan bayi merupakan ukuran terpenting dalam menilai indikator keberhasilan pelayananan kesehatan di Indonesia. Salah satu upaya dalam mengurangi AKI dan AKB yaitu dengan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bersifat menyeluruh dan bermutu kepada ibu dan bayi dalam lingkup kebidanan adalah melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif (continuity of care). Salah satu ibu hamil yang dilakukan pemberian asuhan continue of care di Praktik Mandiri Bidan Rohani Widiyanti adalah Ny. W. Kunjungan ANC yang pertama ditemukan ibu mengalami ketidaknyamanan sering buang air kecil, sedangkan pada kunjungan ANC kedua ibu mengalami nyeri perut bawah dan braxton hicks. Pada tanggal 22 januari 2024 ibu bersalin di PMB Rohani Widiyanti secara spontan, bayi lahir cukup bulan dan tidak ada komplikasi. Selama masa nifas ibu dilakukan kunjungan 3 kali. Saat kunjungan nifas kedua ibu mengalami puting lecet, ibu diberikan asuhan hingga masalah teratasi. Pada kunjungan nifas ketiga, sudah tidak ada masalah puting lecet. Ibu dan suami memutuskan untuk menggunakan KB suntik progestin. Kesimpulan dari asuhan ini adalah ibu hamil dengan ketidaknyamanan sering buang air kecil. Pada persalinan tidak terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi. Bayi lahir spontan dengan berat badan lahir cukup. Pada nifas hari ke-7 ibu mengalami puting lecet. Saran untuk bidan agar dapat meningkatkan asuhan berkesinambungan dengan cara memantau secara ketat ibu dan janin sehingga ketika ditemukan komplikasi dapat dilakukan tindakan tepat sesuai prosedur.