HUBUNGAN FAKTOR IBU DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL
REMAJA DI PUSKESMAS SAPTOSARI
TAHUN 2014-2015
HUBUNGAN FAKTOR IBU DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL
REMAJA DI PUSKESMAS SAPTOSARI
TAHUN 2014-2015
2017-08-09
id
Thesis
text
Latar Belakang: Anemia dapat menyebabkan kematian ibu karena beresiko
mengalami perdarahan. Kabupaten Gunungkidul melaporkan bahwa tahun 2014-2015
prevalensi anemia ibu hamil meningkat dari 14,97% menjadi 21,88%. Padahal pada
saat itu, prevalensi kehamilan remaja 37, 56% dan status nutrisi rendah ibu hamil 15,
83%. Wals tahun 2008 menyatakan bahwa usia remaja dan nutrisi rendah
meningkatan resiko anemia pada ibu hamil. Kerangka teori determinan kematian dan
kesakitan ibu menjelaskan bahwa faktor ibu (kunjungan ANC, Status nutrisi dan
paritas) dapat mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor ibu dengan
kejadian anemia pada ibu hamil remaja di Puskesmas Saptosari Gunungkidul tahun
2014-2015.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan jenis penelitian Observasional dengan
desain cross sectional yang dilaksanakan tanggal 10-15 April 2017. Pengambilan
sampel dengan teknik simple random sampling sebanyak 273 subjek. Data diambil
dari register KIA Puskesmas Saptosari tahun 2014-2015. Analisis dengan
menggunakan Chi-Squere.
Hasil penelitian: Ibu hamil remaja di Puskesmas Saposari tahun 2014-2015 (94,9%)
nulipara, Status gizi (56,4%) tidak KEK, Kunjungan ANC (85%) tidak standar, dan
(45,1%) mengalami anemia. Uji chisquare (X2
) menunjukan paritas dengan kejadian
anemia (p=0, 865), status gizi dengan kejadian anemia (p-value 0,282). Sementara
kunjungan ANC dengan kejadian anemia (p-value 0,004). Kesimpulan: Ada
hubungan yang bermakna antara kunjungan ANC dengan kejadian anemia, tidak ada
hubungan yang bermakna antara paritas dengan kejadian anemia, dan tidak ada
hubungan yang bermakna antara status gizi dengan kejadian anemia.