RASIO PREVALENSI ANEMIA IBU BERSALIN TERHADAP KEJADIAN
PERSALINAN PRETERM DI RSUD WONOSARI TAHUN 2016
RASIO PREVALENSI ANEMIA IBU BERSALIN TERHADAP KEJADIAN
PERSALINAN PRETERM DI RSUD WONOSARI TAHUN 2016
2017-08-09
id
Thesis
text
Latar Belakang: Persalinan preterm adalah persalinan yang terjadi pada
kehamilan sebelum usia gestasi 37 minggu. Komplikasi pada bayi yang lahir
preterm merupakan penyebab tunggal terbesar kematian neonatal dan saat ini
menjadi penyebab utama kematian di kalangan anak-anak di bawah 5 tahun.
Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih sangat tinggi yaitu mencapai 34
per 1000 Kelahiran Hidup (KH). Prevalensi kejadian persalinan preterm di
Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2013 sebesar 16,1%. Anemia merupakan
salah satu peyebab persalinan preterm. Kejadian anemia di Kabupaten
Gunungkidul mengalami peningkatan dalam 3 tahun terakhir.
Tujuan: Mengetahui besar rasio prevalensi anemia ibu bersalin terhadap kejadian
persalinan preterm di RSUD Wonosari Tahun 2016.
Metode: Penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain cross setional.
Subyek penelitian ini adalah ibu bersalin di RSUD Wonosari. Pengumpulan data
diambil dari data sekunder yaitu register ibu bersalin dan rekam medis dari bulan
Januari-Desember 2016. Populasi target dalam penelitian ini sejumlah 953,
pengambilan sampel dilakukan dengan tekhnik simple random sampling. Jumlah
sampel dalam penelitian ini sejumlah 208 responden. Analisis data menggunakan
Ratio Prevalence (RP).
Hasil: Ibu bersalin preterm yang mengalami anemia sejumlah 38,5% dan ibu
bersalin preterm yang tidak anemia sejumlah 18,2%. Hasil analisis RP=2,115.
Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa ibu bersalin dengan anemia
berpeluang mengalami persalinan preterm 2,1 kali lebih besar dibandingkan ibu
bersalin yang tidak anemia. (CI:1,330-3,365