RASIO PREVALENSI JARAK KEHAMILAN TERHADAP KEJADIAN
PREEKLAMPSIA PADA IBU BERSALIN
DI RSUD SLEMAN TAHUN 2016
RASIO PREVALENSI JARAK KEHAMILAN TERHADAP KEJADIAN
PREEKLAMPSIA PADA IBU BERSALIN
DI RSUD SLEMAN TAHUN 2016
2017-08-09
id
Thesis
text
Preeklampsia merupakan komplikasi yang ditemukan pada masa kehamilan
ditandai dengan berbagai gejala klinis seperti hipertensi dan protein uria dan
biasanya terjadi setelah umur kehamilan 20 minggu sampai 48 jam setelah
persalinan. Angka kejadian preeklampsia di DIY tertinggi dialami kabupaten
Sleman (22%-30%). Preeklampsia disebabkan oleh berbagai faktor salah satunya
adalah jarak kehamilan. Jarak kehamilan <2 tahun dan >5 tahun berpeluang
mengalami preeklampsia lebih besar dibandingkan ibu dengan jarak kehamilan 2-
5 tahun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui rasio prevalensi jarak kehamilan
terhadap kejadian preeklampsia. Penelitian ini menggunakan desain Cross
sectional dengan teknik purposive sampling. Subjek penelitian adalah ibu bersalin
di RSUD Sleman tahun 2016 berjumlah 381 orang. Data diambil dari buku
register persalinan dan rekam medik ibu bersalin tahun 2016. Analisis data
menggunakan Chi Square.Hasil analisis sebagian besar subjek berusia ≥30 tahun,
memiliki paritas 2, memiliki jarak kehamilan 2-5, dan tidak mengalami
preeklampsia. Pada subjek dengan jarak kehamilan <2 tahun memiliki RP 2,356
(95% CI= 1,174-4,839), dan jarak kehamilan <5 tahun memiliki RP 2,802 (95%
CI= 1,836-4,276). Kesimpulan pada penelitian ini menunjukkan bahwa ibu
dengan jarak kehamilan <2 tahun berpeluang mengalami preeklampsia 2,356 kali
lebih besar dibandingkan dengan ibu dengan jarak kehamilan 2-5 tahun. Ibu
dengan jarak kehamilan >5 tahun berpeluang mengalami preeklampsia 2,802 kali
lebih besar dibandingkan ibu dengan jarak kehamilan 2-5 tahun. Dibutuhkan
peran serta tenaga kesehatan khususnya bidan dalam meningkatkan kewaspadaan
terhadap kejadian preeklampsia pada ibu dengan jarak kehamilan <2 tahun dan >5
tahun.