HUBUNGAN PANJANG BADAN LAHIR DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 3-24 BULAN DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2017

HUBUNGAN PANJANG BADAN LAHIR DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 3-24 BULAN DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2017
2017-08-09
id
Thesis
text
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan fungsi tubuh yang kompleks, sebagai hasil proses pematangan. Perkembangan dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya yaitu gizi atau pertumbuhan janin sejak di dalam kandungan. Salah satu penilaian status gizi yaitu dengan melihat indikator panjang badan. Bayi dengan panjang badan lahir rendah berkemungkinan mengalami keterlambatan perkembangan, yang akan berdampak buruk untuk masa depan anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan panjang badan lahir dengan perkembangan anak usia 3-24 bulan di Kabupaten Gunungkidul Tahun 2017. Rancangan penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain Kohort Retrospekti. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2017 di wilayah kerja Puskesmas Karangmojo I dan Semanu I, menggunakan teknik purposive sampling yaitu responden dengan panjang badan lahir rendah sebanyak 106 anak dan responden dengan panjang badan lahir normal sebanyak 106 anak. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melihat buku KIA/KMS dan pemeriksaan perkembangan dilakukan secara langsung menggunakan Denver II. Uji hipotesis dengan menggunakan analisis chi square pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak yang mengalami gangguan perkembangan sebanyak 45 (42,46%) responden dengan panjang lahir rendah dan 22 (20,75%) responden dengan panjang lahir norrmal, dengan p-value 0,001 dan RR 2 (95% CI 1,327-3,154). Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan panjang badan lahir dengan perkembangan anak usia 3-24 bulan dan anak dengan panjang lahir rendah memiliki risiko 2 kali lebih besar untuk mengalami gangguan perkembangan dibandingkan anak dengan panjang lahir normal