ASUHAN KEBIDANAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY. Y USIA 43
TAHUN G2P1Ab0AH1 DENGAN KEHAMILAN RISIKO TINGGI FAKTOR USIA LEBIH DARI 35 TAHUN DI PMB PURNAWATI KARTIKA SARI

ASUHAN KEBIDANAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY. Y USIA 43
TAHUN G2P1Ab0AH1 DENGAN KEHAMILAN RISIKO TINGGI FAKTOR USIA LEBIH DARI 35 TAHUN DI PMB PURNAWATI KARTIKA SARI
2024-05-02
id
Thesis
text
Angka kematian ibu di Indonesia menurut provinsi tahun 2018-2019 terdapat
penurunan dari 4.226 menjadi 4.221 kematian ibu di Indonesia berdasarkan laporan.
Sedangkan jumlah kematian ibu di DIY tahun 2019 terdapat 36 kasus. Penyebab
utama kematian ibu di Indonesia dan negara-negara lainnya di dunia hampir sama,
diantaranya akibat perdarahan (25%), infeksi (14%) hipertensi dalam kehamilan
(13%), letak sungsang (13%) serta akibat persalinan yang lama (7%).
Asuhan yang diberikan pada Ny. Y secara garis besar sudah sesuai dengan teori
dan prosedur Praktik Mandiri Bidan (PMB). Asuhan dalam laporan ini dilakukan
pada saat usia kehamilan Ny. Y 36
+5 minggu pada tanggal 16 Januari 2024. Hasil
pengkajian didapatkan data Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) pada tanggal 5
Mei 2023 dan Hari Perkiraan Lahir (HPL) 12 Februari 2024, Ny.Y memiliki
riwayat obstetri G2P1Ab0AH1 tanpa ada masalah pada kehamilan sebelumnya,
Ny.Y dan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit menular, menurun, dan
menahun. Hasil pemeriksaan tanda vital dalam batas normal sedangkan
pemeriksaan abdomen yaitu TFU 26 cm, presentasi kepala belum masuk PAP,
punggung kanan, DJJ 145x/menit. Ny.Y sudah melakukan pemeriksaan ANC
terpadu di Puskesmas Nanggulan dan rutin melakukan kunjungan ANC sesuai
anjuran yang dilakukan di Puskesmas, PMB, dan Klinik Dokter Obsgyn. Ny.Y
berusia 43 tahun yang menandakan terdapat faktor resiko karena usia lebih dari 35
tahun pada masa kehamilan dan persalianan.
Asuhan persalinan yang dilakukan pada Ny.Y sudah sesaui dengan 60 langkah
APN pada tanggal 4 Februari 2024 pada usia kehamilan 39 minggu 2 hari di PMB Purnawati Kartika Sari. Ny.Y merasakan mulas sejak pukul 10.00 WIB dan
semakin teratur sehingga pada pukul 13.00 WIB Ny.Y datang untuk melakukan
pemeriksaaan dengan hasil pemeriksaan tanda vital dalam batas normal, detak
jantung janin baik, hasil pemeriksaan dalam sudah terdapat pembukaan jalan lahir
9 cm. Pada pukul 13.30 WIB tampak tanda persalinan kala II yaitu dorongan
meneran, tekanan pada anus, perineum menonjol, vulva terbuka. Dilakukan
pemeriksaan dalam terdapat pembukaan 10 cm sehingga dilakukan asuhan sesuai
dengan 60 langkah APN. Pada pukul 13.58 WIB bayi lahir spontan, dilakukan
pemeriksaan kontraksi uterus dan memastikan tidak adanya janin kedua. Diberikan
injeksi oksitosin 10 IU pada 1/3 anterorateral kiri ibu. Dilakukan manajemen aktif
kala III yaitu dorso kranial dan PTT. Plasenta lahir spontan pada pukul 14.08 WIB,
melakukan massage uterus 15 detik untuk memastikan kontraksi uterus globuler.
Dilakukan manajemen aktif kala IV dengan melakukan heacting perineum pada
rupture perineum derajat II dan pemantauan aktif 2 jam post partum. Ny.Y
mendapatkan pemeriksaan nifas pertama pada 7 jam setelah lahir, kunjungan nifas
ke-2 pada hari ke tiga, kunjungan nifas ke-3 pada hari ke dua belas, dan kunjungan
nifas ke-4 pada hari ke dua puluh delapan. Dalam empat kali kunjungan ibu tidak
memiliki keluhan dan hasil pemeriksaan dalam batas normal.
Asuhan neonatus pada By.Ny.Y yang lahir spontan pada tanggal 4 Februari
2024 pukul 13.48 WIB. Dilakukan pemeriksaan diperoleh hasil keadaan bayi Baik
, lahir spontan, segera menangis, kulit kemerahan, gerakan aktif, nilai APGAR
8/9/10 dengan BB/PB/LK/LD/LP/LLA 2800 gr/48 cm/32 cm/ 31 cm/28 cm/ 11 cm.
Bayi sudah mendapatkan injeksi Vit K 1 mg dan salep mata 1% 1 jam setelah lahir
(setelah IMD) dan imunisasi HB 0 diberikan 1 jam setelah pemberian injeksi Vit K.
Pemeriksaan fisik (Head to Toe) menunjukkan hasil normal dan tidak ditemukan
kelainan atau cacat bawaan. Bayi BAK sekitar 4 jam setelah lahir dan mengeluarkan
mekonium 6 jam setelah lahir. Bayi sudah rawat gabung dan bisa menyusu dengan
baik. Bayi mendapatkan pemeriksaan neonatus pertama pada 7 jam setelah lahir,
kunjungan neonatus ke-2 pada hari ke tiga, kunjungan neonatus ke-3 pada hari ke
dua belas. Bayi juga sudah mendapatkan imunisasi BCG. Dalam tiga kali
kunjungan bayi tidak memiliki keluhan dan hasil pemeriksaan dalam batas normal
Asuhan keluarga berencana pada Ny.Y telah dilakukan edukasi Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) pada pasca persalinan, ibu dan suami
memutuskan untuk menggunakan implant. Pada tanggal 28 Februari 2024, Ny.Y
datang ke PMB dengan tujuan pemasangan implant. Hasil pemeriksaan tanda vital
dalam batas normal dan tidak ada kontra indikasi pada Ny.Y. Ny. Y mendapatkan
edukasi efek samping, lama pemakaian, tanda bahaya pasca pemasangan, dan cara
pemasangan. Implant di pasang pada lengan yang tidak dominan bekerja. Setelah
pemasangan implant Ny.Y melakukan kunjungan ulang pada hari ketiga untuk
memeriksakan luka insisi.
Asuhan yang diberikan pada Ny. Y mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru
lahir, nifas, neonatus, hingga pelayanan kontrasepsi dilakukan sesuai dengan dasar
teori yang ada. Asuhan berkesinambungan merupakan cara yang baik untuk
memantau perkembangan kesehatan ibu dan bayi. Harapannya bidan dapat
mempertahankan mutu pelayanan kebidanan sesuai standar profesi kebidanan yang
dilakukan secara Continuity of Care sehingga dapat dilakukan deteksi dini adanya
kegawatdaruratan dan dapat tertangani dengan baik.