ASUHAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY. SL USIA 32 TAHUN G1P0Ab0Ah0 DI PMB WARTINEM PANDAK BANTUL
ASUHAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY. SL USIA 32 TAHUN G1P0Ab0Ah0 DI PMB WARTINEM PANDAK BANTUL
2024-05-02
id
Thesis
text
Asuhan secara berkesinambungan dilakukan pada Ny. SL yang merupakan
pasien di PMB Wartinem Pandak Bantul. Asuhan dilakukan dengan enam kali
pertemuan tatap muka dan melakukan follow up melalui WhatsApp tanpa batasan
waktu. Pada kunjungan pertama pengkajian dilakukan dengan mengkaji data terkait
Ny. SL secara komprehensif biopsikososiokultural hingga riwayat pemeriksaan
sebelumnya. Pada pengkajian pertama ditemukan permasalahan SGA yang didapati
dari hasil pemeriksaan penunjang USG dengan dokter spesialis obsgyn, setelah
dikaji lebih dalam, permasalahan SGA sudah dideteksi sejak usia kehamilan 29
minggu. Ny. SL diberikan asuhan kebidanan berupa KIE terkait SGA dan upaya
penanganan dengan KIE pola makan dan pola istirahat sesuai arahan dokter
spesialis obsgyn. Ny. SL juga diberikan asuhan ketat terkait pola makan dengan
direkomendasikannya menu makan yang beracuan dari “isi piringku” oleh
Kemenkes RI. Ny. SL disarankan menu makan dan dilakukan pemantauan ketat
setiap harinya melalui WhatsApp. Kunjungan ANC kedua menunjukkan adanya
keberhasilan dimana taksiran berat janin sudah mencukupi target minimal, hasil
pemeriksaan menunjukkan adanya penambahan berat badan dan peningkatan
panjang TFU.
Pada tanggal 7 Februari 2024, Ny. SL menghubungi mengalami adanya
tanda-tanda persalinan. Ny. SL telah melaksanakan anjuran yang diberikan dengan
menghubungi ketika ada tanda-tanda persalinan dan telah menyiapkan segala
persiapan persalinan sesuai dengan konseling yang pernah diberikan (melalui media
e-leaflet). Ny. SL melahirkan spontan di PMB Wartinem dengan tidak
ditemukannya komplikasi atau kegawatdaruratan. Ny. SL diberikan asuhan
kebidanan persalinan dengan asuhan yang sesuai dengan APN dan SOP yang
berlaku. Asuhan kebidanan komplementer juga diberikan untuk memberikan
kenyamanan atas keluhan nyeri yang dialami dengan teknik pengaturan nafas dan
deep back massage. Bayi lahir spontan aterm berjenis kelamin perempuan dengan
antropometri normal, tidak didapati permasalahan. Bayi sempat mengalami
penurunan berat badan dari berat badan lahir, tetapi penurunan berat badan masih
dalam batas normal. Meskipun tidak didapati permasalahan, riwayat kehamilan
dengan SGA memiliki risiko terhadap pertumbuhan dan perkembangannya,
sehingga diberikan KIE untuk melakukan pemantauan terhadap pertumbuhan dan
terutama pada perkembangannya dengan memanfaatkan buku KIA. Selain itu, Ny.
SL juga disarankan untuk dapat sesekali memeriksakan perkembangan anak ke
fasilitas pelayanan kesehatan dan memberikan stimulasi sesering mungkin sesuai
usianya. Ny. SL antusias berupaya untuk memantau pertumbuhan dan
perkembangan anaknya. Ny. SL juga berantusias untuk memberikan ASI secara
penuh selama enam bulan.
vii
Permasalahan ditemui ketika menghadapi masa nifas, dimana Ny. SL
sempat mengalami demam, menggigil, dan potensi bendungan ASI karena ASI
belum lancar keluar. Permasalahan nifas telah teratasi dengan pemberian terapi
farmakologis paracetamol 500 mg per oral, pemantauan secara ketat, dan
memberikan terapi non farmakologis dengan mendemonstrasikan pijat oketani dan
pijat oksitosin. Ny. SL dan suami juga diminta untuk mencoba dan berperan dalam
upaya mengatasi permasalahan. Permasalahan indikasi bendungan ASI telah
berhasil teratasi. Ny. SL telah berhasil menggunakan KB IUD Copper TCu 380A
pasca plasenta. Kondisi neonatal terus membaik dan mengalami peningkatan berat
badan serta Ny. SL sudah pulih dan selesai masa nifas. Kesimpulan dari asuhan
yang diberikan yaitu pendeteksian SGA sejak kehamilan dengan pemeriksaan
Tinggi Fundus Uteri (TFU) dan pemeriksaan USG dapat mengantisipasi
permasalahan kegawatdaruratan maternal neonatal serta pemberian asuhan
kebidanan komplementer dapat membantu mengurangi keluhan dari permasalahan.