ASUHAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY. F USIA 41 TAHUN P4A0AH3 DENGAN FAKTOR RESIKO PREEKLAMPSIA
DI PMB FELISIANA

ASUHAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY. F USIA 41 TAHUN P4A0AH3 DENGAN FAKTOR RESIKO PREEKLAMPSIA
DI PMB FELISIANA
2024-04-25
en
Thesis
text
Kunjungan ANC Ny. F pada usia kehamilan 33 minggu 4 hari ditemukan ibu mengalami preeklampsia . Pada tanggal 27 Februari ibu datang ke IGD RSU Mitra Paramedika dengan kelihan merasakan kenceng-kenceng. Selama kala I Ny. F diberikan nifedipine sebagai terapi preeklampsia dan dilakukan induksi persalinan dengan oksitosin. Selama kala II ibu tidak terjadi komplikasi, namun pada observasi kala III ibu mengalami perdarahan postpartum. Bayi lahir dengan berat 2900 gr dan panjang badan 48 cm Ibu memutuskan menggunakan KB kondom.
Kesimpulan dari asuhan ini adalan ibu hamil dengan faktor usia> 35 tahun, preeklampsia, dan riwayat induksi persalinan meningkatkan faktor terjadinya perdarahan postpartum. Pada induksi persalinan kontraksi uterus yang terlalu sering dan lama akan menyebabkan otot uterus kelelahan pada proses persalinan kala satu dan dua. Kerja uterus yang tidak efektif selama kala dua persalinan kemungkinan akan diikuti oleh kontraksi dan retraksi miometrium yang kurang baik pada kala tiga persalinan. Pada ibu yang terkena preeklampsia terjadi berbagai perubahan pada tubuhnya seperti perubahan keseimbangan prostaglandin yang menyebabkan peningkatan tromboksan sehingga dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah dan memudahkan trombosit untuk mengadakan suatu agrasi dan adhesi yang akhirnya mempersempit lumen yang menyebabkan gangguan pada aliran darah.
Asuhan yang diberikan pada Ny.R mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus, hingga pelayanan kontrasepsi dilakukan sesuai dengan dasar teori yang ada. Asuhan berkesinambungan merupakan cara yang baik untuk memantau perkembangan kesehatan ibu dan bayi. Harapannya bidan dapat mempertahankan mutu pelayanan kebidanan sesuai standar profesi kebidanan yang dilakukan secara Continuity of Care sehingga dapat dilakukan deteksi dini adanya kegawatdaruratan dan dapat tertangani dengan baik.