HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL PADA WANITA USIA SUBUR DI PUSKESMAS SLEMAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL PADA WANITA USIA SUBUR DI PUSKESMAS SLEMAN
2017-09-05
id
Thesis
text
Infeksi menular seksual (IMS) adalah salah satu penyakit menular yang paling luas dan berbahaya. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menempati urutan ke-9 sebagai provinsi dengan penderita HIV/AIDS terbanyak dan kasus tertinggi diduduki oleh Kabupaten Sleman. Puskesmas Sleman merupakan puskesmas dengan layanan klinik IMS yang tergolong aktif. Pada tahun 2015 terdapat 410 kasus IMS yang terdeteksi melalui pendekatan laboratorium di Puskesmas Sleman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan kejadian IMS pada wanita usia subur di Puskesmas Sleman tahun 2016. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode survei analitik dengan desain cross sectional. Subjek penelitian ini adalah wanita usia subur (WUS) yang datang memeriksakan dirinya ke klinik IMS Puskesmas Sleman, diambil dengan teknik accidental sampling sebanyak 56 sampel. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan buku register IMS. Analisis univarite menggunakan rumus persentase. Sebagian besar responden mempunyai tingkat pengetahuan baik yaitu sebanyak 28 responden atau sebesar 50%. Sebagian besar responden tidak mengalami IMS yaitu sebanyak 30 responden atau sebesar 54,6%. Analisis bivariate menggunakan uji korelasi koefisien kontingensi. Dua puluh satu responden atau sebesar 37,5% mempunyai tingkat pengetahuan baik dan tidak mengalami IMS. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kejadian IMS pada WUS di Puskesmas Sleman tahun 2016 dengan p-value 0,001 dan mempunyai keeratan yang sedang yaitu r sebesar 0,450. Jadi, kesimpulannya ada hubungan tingkat pengetahuan dengan kejadian IMS