Analisis Kebutuhan Petugas Unit Rekam Medis di RSUD Nyi Ageng Serang Kulon Progo Pasca Implementasi Rekam Medis Elektronik dengan Metode ABK-Kes Tahun 2024

Analisis Kebutuhan Petugas Unit Rekam Medis di RSUD Nyi Ageng Serang Kulon Progo Pasca Implementasi Rekam Medis Elektronik dengan Metode ABK-Kes Tahun 2024
2024-05-21
en
Thesis
text
Latar Belakang: ABK-Kes adalah metode perhitungan kebutuhan SDMK berdasarkan beban kerja yang dilaksanakan oleh setiap jenis SDMK pada tiap fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Berdasarkan hasil studi pendahuluan, jumlah kunjungan pasien rawat jalan di RSUD Nyi Ageng Serang Kulon Progo pada tahun 2023 sebanyak 55.054 pasien, dengan petugas rekam medis sebanyak 25 orang. Dalam pelaksanaannya, petugas pendaftaran tidak hanya bekerja untuk mendaftarkan pasien saja, akan tetapi terdapat beberapa pekerjaan lain sehingga beban kerja yang dialami petugas akan menjadi lebih besar daripada waktu yang tersedia. Hal ini mengakibatkan beban kerja petugas pendaftaran menjadi lebih besar dari waktu kerja yang disediakan
Tujuan: Mengetahui kebutuhan petugas unit rekam medis pasca implementasi rekam medis elektronik pada tahun 2024.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif dengan metode observasi dan wawancara. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini adalah 25 petugas, dengan sampel yaitu masing-masing bagian kegiatan rekam medis.
Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa kebutuhan petugas di unit rekam medis RSUD Nyi Ageng Serang dengan metode ABK-Kes adalah 2 orang. Perhitungan tersebut masih belum sesuai dengan pembagian jumlah kebutuhan pada unit pendaftaran rawat jalan yang berjumlah 5 orang, kebutuhan unit assembling yang berjumlah 3 orang, dan kebutuhan unit filing yang berjumlah 3 orang. Hal ini belum sesuai dengan pembagian kebutuhan tenaga unit pada bagian assembling dan filing dikarenakan pada bagian tersebut akan dilakukan pengimplementasian Rekam Medis Elektronik, sedangkan perhitungan ABK-Kes oleh peneliti dihitung pada saat rekam medis di RSUD Nyi Ageng Serang dilaksanakan secara hybrid.
Kesimpulan: Berdasarkan hasil analisis terdapat beban kerja yang melebihi daripada norma waktu yang tersedia yaitu pendaftaran rawat jalan. Beban kerja SDMK di unit rekam medis sebagian besar sudah sesuai antara jumlah petugas dengan kegiatan pokok. RSUD Nyi Ageng Serang membutuhkan penambahan petugas sejumlah 2 orang.
Kata kunci: ABK-Kes, SDMK, RME