HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN WAKTU PENGELUARAN KOLOSTRUM PADA IBU NIFAS DI RSUD KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2016

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN WAKTU PENGELUARAN KOLOSTRUM PADA IBU NIFAS DI RSUD KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2016
2017-09-05
id
Thesis
text
Kota Yogyakarta menempati cakupan terendah pemberian ASI ekslusif pada tahun 2015 yaitu sebesar 54,92%. ASI mengandung kolostrum yang kaya akan antibodi karena mengandung protein untuk daya tahan tubuh dan pembunuh kuman dalam jumlah tinggi. Banyak faktor yang menyebabkan seseorang tidak dapat menyusui bayi, salah satunya ialah air susu tidak keluar. Air susu yang tidak keluar mengakibatkan keterlambatan pengeluaran kolostrum yang menjadi salah satu penyebab kegagalan pemberian ASI ekslusif. Status gizi merupakan salah satu faktor penyebab keterlambatan pengeluaran kolostrum. Jumlah makanan yang dikonsumsi sebelum dan selama hamil berpengaruh pada jaringan adiposa, cadangan nutrisi setelah bersalin dan kapasitas laktasi ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan waktu pengeluaran kolostrum. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional terhadap 52 ibu nifas antara hari pertama hingga hari kedua di RSUD Kota Yogyakarta yang diambil dengan teknik purposive sampling. Analisis data yang digunakan adalah uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara status gizi dengan waktu pengeluaran kolostrum pada ibu nifas (p= 0,003, RP= 0,391). Tidak terdapat hubungan bermakna antara umur dengan waktu pengeluaran kolostrum pada ibu nifas (p=1,000). Tidak terdapat hubungan bermakna antara paritas dengan waktu pengeluaran kolostrum pada ibu nifas (p=0,539). Tidak terdapat hubungan bermakna antara jenis persalinan dengan waktu pengeluaran kolostrum pa da ibu nifas (p=1,000). Sehingga dapat disimpulkan bahwa status gizi tidak berisiko mempercepat pengeluaran kolostrum pada ibu nifas