PENGARUH GOLONGAN DARAH ORANG TUA TERHADAP KEJADIAN IKTERUS PADA NEONATUS DI RSKIA SADEWA TAHUN 2016

PENGARUH GOLONGAN DARAH ORANG TUA TERHADAP KEJADIAN IKTERUS PADA NEONATUS DI RSKIA SADEWA TAHUN 2016
2017-09-05
id
Thesis
text
Ikterus Neonatorum Patologis menyebabkan kematian sebesar 6% dari kematian neonatus. Angka kejadian ikteris terdapat pada 50% bayi cukup bulan (aterm) dan 75% bayi kurang bulan (preterm). Ketidaksesuaian golongan darah merupakan salah satu penyebab terbanyak hiperbilirubinnemia pada neonatus. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh golongan darah orang tua terhadap kejadian ikterus pada neonatus. Penelitian ini menggunakan desain kohort prospektif dengan teknik purposive sampling. Sampel yang diambil dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu golongan darah berisiko dan golongan darah tidak beresiko masing-masing kelompok 57 subjek penelitian. Pengambilan data dengan tes golongan darah dan observasi. Analisis yang digunakan chi-square dan cox regression. Hasil uji statistik menunjukkan variabel yang berhubungan dengan kejadian ikterus pada neonatus adalah golongan darah orang tua (p=0,002), berat lahir (p=0,003) dan jenis persalinan (p=0,008) sedangkan variabel yang tidak berhubungan adalah umur kehamilan (p=0,27) dan status pemberian ASI (p=0,503). Uji multivariat yang berhubungan dengan kejadian ikterus pada neonatus adalah golongan darah orang tua (p= 0.013) dan berat lahir (p=0,026). Kesimpulan penelitian ini terdapat pengaruh golongan darah orang tua terhadap kejadian ikterus pada neonatus. Golongan darah orang tua meningkatkan risiko sebesar 2,5 kali terjadinya ikterus pada neonatus (RR=2,5 CI95%1,407-4,606). Neonatus yang lahir dari pasangan suami istri yang mempunyai golongan darah berisiko memiliki peluang mengalami ikterus 2,4 kali dibandingkan dengan neonatus yang dilahirkan dari pasangan suami istri yang tidak memiliki golongan darah berisiko setelah dikontrol variabel lainnya.