PERBANDINGAN HASIL PEWARNAAN MALARIA KONSENTRASI 3% PADA SUHU TUBUH DAN SUHU RUANG SELAMA 20 & 45 MENIT

PERBANDINGAN HASIL PEWARNAAN MALARIA KONSENTRASI 3% PADA SUHU TUBUH DAN SUHU RUANG SELAMA 20 & 45 MENIT
2024-05-16
id
Thesis
text
Latar Belakang : Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang sudah terinfeksi. Pewarnaan giemsa dengan konsentrasi 3% di suhu ruang selama 45 menit dianggap terlalu lama dalam memberikan hasil pemeriksaan kepada pasien dan kerap terdapat Plasmodium yang sulit diamati, sehingga pada penelitian ini hendak mempersingkat waktu pewarnaan menjadi 20 menit dan meningkatkan suhu pengecatan menjadi suhu tubuh. Tujuan : Mengetahui pewarnaan giemsa malaria konsentrasi 3% secara mikroskopis pada suhu tubuh (36°C–37°C) selama 20 menit dengan di suhu ruang (20°C–25°C) selama 45 menit mempunyai hasil yang sama, efektif dijadikan sebagai alternative dan mempunyai kualitas hasil yang sama. Metode : Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental design dengan bentuk desain Post-test Only Control Group Design. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari – Mei 2024. Subjek penelitian adalah darah sisa pasien positif malaria, objek penelitian adalah hasil pewarnaan giemsa malaria modifiasi dan standar. Hasil : Terdapat perbedaan hasil pengecatan giemsa malaria konsentrasi 3% di suhu tubuh selama 20 menit dengan di suhu ruang selama 45 menit yang ditunjukan dengan Asymp. Sig pada uji Mann Whitney U (2 Independent Smples) yaitu 0,000. Persentase efektivitas hasil pengecatan giemsa modifikasi pada sitoplasma adalah kurang efektif yaitu 66,66% dan pada kromatin (inti) tidak efektif yaitu 53,70%, kualitas hasil pengecatan suhu tubuh secara mikroskopis lebih kontras. Kesimpulan : Terdapat perbedaan hasil pengecatan giemsa malaria, persentase efektivitas pada sitoplasma suhu tubuh adalah kurang efektif dan pada kromatin (inti) tidak efektif, kualitas hasil warna yang berbeda. Kata Kunci : Malaria, Pewarnaan Giemsa, Suhu, Waktu.