PERBEDAAN HASIL PEWARNAAN GIEMSA TERHADAP SEL ERITROSIT DAN LEUKOSIT DENGAN VARIASI KONSENTRASI DAN WAKTU PEWARNAAN
PERBEDAAN HASIL PEWARNAAN GIEMSA TERHADAP SEL ERITROSIT DAN LEUKOSIT DENGAN VARIASI KONSENTRASI DAN WAKTU PEWARNAAN
2024-05-14
id
Thesis
text
Latar Belakang: Pewarna Giemsa adalah salah satu varian darı pewarna Romanowsky yang bertujuan untuk mengidentifikasi sel darah dan melihat morfologinya. Menurut, International Council for Standardization in Haematology (ICSH) pewarnaan Giemsa merupakan pewarnaan standar yang digunakan untuk pembuatan sediaan apus darah tepi dengan konsentrasi 10% selama 20 menit yang memiliki hasil baik. Namun, hasil survei pada laboratorium di Rumah sakit didaerah Yogyakarta, setiap laboratorium mempunyai standar pengenceran Giemsa yang berbeda-beda sehingga terjadi banyak variasi konsentrasi Giemsa yang dapat berpengaruh terhadap hasil pembacaan sediaan darah.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui perbedaan hasil pewarnaan Giemsa dan kualitas warna terhadap sel eritrosit dan warna inti, sitoplasma dan granula sel leukosit yang diwarnai menggunakan konsentrasi 10% selama 20 menit dengan konsentrasi 30% selama 5 menit.
Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah ekperimen semu dengan desain penelitian Posttest Only Control grup Design. Penelitian ini dilaksanakan pada awal bulan Mei 2024. Subyek penelitian ini adalah sediaan apus darah tepi dari darah mahasiswa Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta. Analisis data yang diperoleh diolah secara deskriptif dan statistik menggunakan uji Wilcoxon (2 Related Samples).
Hasil Penelitian: Frekuensi kriteria baik pewarnaan Giemsa dengan konsentrasi 10% selama 20 menit terhadap sel eritrosit-basofil-eosinofil-neutrofil-monosit- limfosit sebesar 70%-0%-46,66%-96,66%-93,33%-96,66% sedangkan pada konsentrasi 30% selama 5 menit sebesar 23,33%-0%-90%-60%-70%-73,33%. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang signifikan atau bermakna pada hasil pewarnaan Giemsa terhadap sel eritrosit dan leukosit dengan variasi konsentrasi dan waktu pewarnaan.
Kesimpulan: Pada sel eritrosit, neutrofil, monosit dan limfosit pewarna Giemsa konsentrasi 30% selama 5 menit mencerminkan karakteristik pewarnaan yang kurang baik dibandingkan dengan konsentrasi 10% selama 20 menit. Namun, pada sel eosinofil lebih baik dibandingkan dengan konsentrasi 10% selama 20 menit.
Kata Kunci: Pewarna Giemsa, konsentrasi, sel eritrosit dan leukosit.