KUALITAS HASIL PEWARNAAN MALARIA DENGAN GIEMSA PADA SUHU DAN KONSENTRASI 20 – 25°C 10% DAN 36 – 37°C 5% SELAMA 10 MENIT
KUALITAS HASIL PEWARNAAN MALARIA DENGAN GIEMSA PADA SUHU DAN KONSENTRASI 20 – 25°C 10% DAN 36 – 37°C 5% SELAMA 10 MENIT
2024-05-17
id
Thesis
text
Latar Belakang: Penegakan diagnosis malaria sangat memerlukan pemeriksaan laboratorium secara mikroskopis. Sesuai dengan acuan WHO 2016, terdapat 2 metode pewarnaan malaria yaitu metode cepat dan lambat, dalam hal ini kedua metode tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan baik dari segi pemakaian giemsa maupun dari segi waktu. Penelitian ini melakukan modifikasi terhadap penggunaan metode lambat dengan menaikkan suhu cat giemsa menjadi suhu 36-37°C dan menurunkan konsentrasi dari 10% menjadi 5% dengan lama waktu 10 menit.
Tujuan: Mengetahui perbedaan kualitas dan tingkat efektivitas hasil pewarnaan sediaan apus darah tipis malaria menggunakan suhu ruang (20-25°C) konsentrasi 10% selama 10 menit dengan kualitas hasil pewarnaan sediaan apus darah tipis malaria menggunakan suhu 36-37°C konsentrasi 5% selama 10 menit.
Metode: Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen dengan desain penelitian Quasi Eksperiment. Sampel yang digunakan adalah sampel pasien positif malaria yang diambil dari RSUD Wamena, sampel dirancang dengan 2 perlakuan yaitu pewarnaan malaria suhu 20-25°C 10% dan suhu 36-37°C 5%. Penilaian kualitas hasil pewarnaan sediaan malaria terdiri atas eritrosit, sitoplasma Plasmodium dan inti Plasmodium yang dinilai oleh ATLM (expert), data hasil penilaian berupa angka skor yang sesuai dengan ketentuan kriteria.
Hasil: Hasil uji yang didapatkan berdasarkan analisis deskriptif dan statistik bahwa kualitas hasil pewarnaan sediaan malaria suhu 20-25°C 10% mempunyai intensitas warna yang bagus daripada kualitas hasil pewarnaan sediaan malaria suhu 36-37°C 5% dan ada terdapat perbedaan kualitas secara signifikan dari kedua perlakuan.
Kesimpulan: Kualitas hasil pewarnaan sediaan apus darah tipis malaria pada suhu 36-37°C 5% selama 10 menit mempunyai tingkat efektivitas kualitas pewarnaan yang kurang efektif pada hasil eritrosit dan inti Plasmodium. Sedangkan, pada sitoplasma Plasmodium didapatkan hasil cukup efektif.
Kata Kunci: Plasmodium, suhu 36-37°C, konsentrasi giemsa 5%