Asuhan Gizi Terstandar Pada Pasien Post Burhole Craniotomy Atas Indikasi SDH (Subdural Hematoma) Kronis Left FTP (Fronto-Temporal-Parietal), LTMV (Long-Term Mechanical Ventilation), Diabetes Mellitus Tipe 2, Hipertensi, Hemiparesis Dextra di Bangsal MICU RSUP Dr. Sardjito

Asuhan Gizi Terstandar Pada Pasien Post Burhole Craniotomy Atas Indikasi SDH (Subdural Hematoma) Kronis Left FTP (Fronto-Temporal-Parietal), LTMV (Long-Term Mechanical Ventilation), Diabetes Mellitus Tipe 2, Hipertensi, Hemiparesis Dextra di Bangsal MICU RSUP Dr. Sardjito
2024-06-19
id
Thesis
text
Latar Belakang: Pasien kritis berisiko tinggi mengalami malnutrisi, sehingga membutuhkan dukungan nutrisi adekuat. Diabetes mellitus merupakan kelainan metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia akibat gangguan sekresi insulin, gangguan kerja insulin, atau keduanya. Hipertensi merupakan kondisi di mana tekanan darah melebihi batas normal. Subdural hematoma kronis adalah kondisi di mana darah terkumpul di antara penutup arachnoid dan dura mater di permukaan otak. Tujuan: Mengetahui proses asuhan gizi terstandar pada pasien post burhole craniotomy atas indikasi SDH (Subdural Hematoma) kronis left FTP (Fronto-Temporal-Parietal), LTMV (Long-Term Mechanical Ventilation), diabetes mellitus tipe 2, hipertensi, hemiparesis dextra di bangsal MICU RSUP Dr. Sardjito. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif deskriptif dalam bentuk studi kasus. Penelitian menggunakan data primer dan sekunder. Penyajian data pada penelitian ini dalam bentuk narasi, tabel dan grafik. Hasil: Hasil skrining gizi pasien berisiko malnutrisi. Status gizi pasien berdasarkan LILA termasuk dalam kategori gizi baik. Data biokimia terkait gizi menunjukkan kadar AGD, GDS, albumin tidak berada pada rentang normal. Pemeriksaan fisik dan klinis menunjukkan pasien mengalami takipnea. Asupan energi energi, protein, lemak dan karbohidrat tergolong defisit. Intervensi diet yang diberikan yaitu zonde DM dan formula DM komersial dengan frekuensi pemberian 6x150cc pada hari pertama, 6x250cc pada hari kedua, dan 6x200cc pada hari ketiga. Kesimpulan: Kadar hemoglobin dan albumin berada di bawah normal, kadar GDS di atas batas normal, dan AGD membaik. Vital sign pasien tidak stabil, kesadaran tersedasi, terintubasi. Hemodinamik pasien stabil tanpa support. Asupan makan pasien belum mencapai target. Kata Kunci: subdural hematoma, diabetes mellitus, hipertensi, penyakit kritis