PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (PAGT) PADA PASIEN HIPERTENSI STAGE 2, CHRONIC KIDNEY DISEASE STAGE 5, ODEMA ANASARKA, DISPESIA DI BANGSAL ABIMANYU RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (PAGT) PADA PASIEN HIPERTENSI STAGE 2, CHRONIC KIDNEY DISEASE STAGE 5, ODEMA ANASARKA, DISPESIA DI BANGSAL ABIMANYU RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
2024-05-27
id
Thesis
text
Latar Belakang: Menurut WHO tahun 2015 kejadian Cronic Kidney Disease (CKD) secara global telah mencapai 10% dari populasi manusia di dunia, jumlah pasien CKD yang menjalani hemodialisis mencapai 1,5 juta di seluruh dunia. Berdasarkan data Riskesdas 2018 prevalensi penyakit gagal ginjal kronis di Indonesia 0,38%. Sedangkan prevalensi gagal ginjal kronis pada tahun 2018 di Provinsi Yogyakarta sebesar (35,51%). Prevalensi Provinsi Yogyakarta lebih tinggi daripada angka prevalensi nasional. Sindrom uremik yang terjadi pada gagal ginjal kronis menimbulkan gejala gastrointestinal yang umumnya mual, muntah, dan kehilangan nafsu makan sehingga berpengaruh pada status gizinya. Tujuan: Mengetahui penatalaksanaan asuhan gizi terstandar pada pasien hipertensi stage 2, gagal ginjal kronis stage 5, odema anasarka, dispepsia di RSUD Panembahan Senopati Bantul Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif dengan desain studi kasus. Subyek studi kasus pada penelitian adalah pasien gagal ginjal kronis di RSUD Panembahan Senopati Bantul yang menjalani rawat inap selama 3 hari, pasien lansia berusia 60-75 tahun dengan kondisi kesadaraan yang baik. Hasil: Berdasarkan hasil skrining gizi menunjukan bahwa pasien mengalami malnutrisi. Status gizi pasien menggunakan persentase LILA menunjukan status gizi kurang. Pemeriksaan biokimia dilakukan dua kali, kadar ureum dan kreatinin tinggi, kadar hematokrit rendah menjadi normal. Pemeriksaan fisik pasien composmentis, badan lemas, sesak nafas, dan perut terasa penuh. Asupan recall 24 jam pasien dalam kategori defisit tingkat berat. Intervensi yang diberikan yaitu diet RGRPRK, dengan bentuk makanan lunak, melalui oral, dengan frekuensi 3x makan utama 2x selingan. Hasil monitoring dan evaluasi secara keseluruhan membaik serta asupan makan meningkat. Kesimpulan: Hasil penelitian diketahui bahwa pasien malnutrisi dengan status gizi kurang. keadaan pasien saat dilakukan monitoring dan evaluasi secara keseluruhan yaitu keluhan membaik serta asupan makan meningkat. Kata Kunci: Proses Asuhan Gizi Terstandar, Choric Kidney Disease, Hipertensi, Odema Anasarka, Dispepsia