HUBUNGAN KETINGGIAN BLOK DENGAN KEJADIAN HIPOTENSI PADA PASIEN SPINAL ANESTESI DI RSUD WATES

HUBUNGAN KETINGGIAN BLOK DENGAN KEJADIAN HIPOTENSI PADA PASIEN SPINAL ANESTESI DI RSUD WATES
2024-06-03
id
Thesis
text
Latar Belakang: Kejadian hipotensi sering terjadi setelah injeksi spinal anetesi. Hipotensi setelah anestesi spinal dapat menimbulkan komplikasi lain jika tidk ditangani dengan tepat seperti perubahan kesadaran, resiko aspirasi, dan iskemia organ. Derajat dan insiden hipotensi pada anestesi spinal dapat di pengaruhi oleh ketinggian blok spinal. Tujuan: Mengetahui hubungan ketinggian blok dengan kejadian hipotensi pada pasien spinal anestesi di RSUD Wates. Matode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik korelasi dengan desain cross-sectional. Populasi penelitian adalah semua pasien yang menjalani anestesi spinal di RSUD Wates. Sampel penelitian berjumlah 61 orang. Teknik sampling menggunakan consecutive sampling menggunakan lembar observasi karakteristik responden, tekanan darah dan alat ukur bedside monitor. Uji yang digunakan menggunakan uji Fisher exact. Hasil: Ketinggian blok spinal pasien dengan kategori ketinggian pembedahan dan kulit (80,3%), blok high spinal (19,7%), dan blok total spinal (0%). Kejadian hipotensi pada pasien (42,65) dan yang tidak hipotensi (57,4). Hasil uji korelasi Fisher exact nilai p-value 0,001 yang artinya ada hubungan yang signifikan antara ketinggian blok dan kejadian hipotensi pada pasien spinal anestesi di RSUD Wates. Kesimpulan: Ada hubungan ketinggian blok dengan kejadian hipotensi pada pasien spinal anestesi di RSUD Wates Kata Kunci: blok simpatis, blok tinggi, vasodilatasi