GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN KEBIASAAN KONSUMSI MINUMAN TINGGI GULA PADA KEJADIAN KELEBIHAN BERAT BADAN REMAJA DI SMA NEGERI 1 GODEAN
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN KEBIASAAN KONSUMSI MINUMAN TINGGI GULA PADA KEJADIAN KELEBIHAN BERAT BADAN REMAJA DI SMA NEGERI 1 GODEAN
2024-04-24
id
Thesis
text
ABSTRAK
Latar Belakang : Remaja menjadi salah satu kelompok usia yang rentan gizi, terutama masalah gizi lebih. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kejadian kelebihan berat badan pada remaja salah satunya kelebihan asupan gula Sugar sweetened beverages (SSBs) yang berkaitan dengan kepadatan energi yang tinggi dan frekuensi konsumsi yang berlebih. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Jae et al., (2017) dalam (Veronica, 2020) menyebutkan dalam satu porsi minuman kekinian terdapat jenis karbohidrat sederhana dengan kandungan 38-96 gram gula dan 299-515 kkal energi. Jenis karbohidrat sederhana ini akan menyediakan glukosa bagi sel tubuh yang kemudian diubah menjadi energi. Konsumsi glukosa berlebih akan disimpan di dalam hati dalam bentuk glikogen. Jika dikonsumsi secara berlebihan akan diubah menjadi lemak sehingga menyebabkan berat badan berlebih.
Tujuan : Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan kebiasaan remaja dalam mengkonsumsi minuman tinggi gula pada kejadian kelebihan berat badan remaja di SMA Negeri 1 Godean.
Metode : Penelitian observasional dengan desain cross sectional dengan sampel sejumlah 30 orang siswa kelas 10 dan 11 di SMA Negeri 1 Godean yang memiliki status gizi lebih. Analisis data menggunakan jenis analisis univariat dengan uji crosstabs.
Hasil : Sejumlah 30 orang yang menjadi sampel, diketahui terdapat 23 (76,7%) orang dengan tingkat pengetahuan baik dan 7 (23,3%) orang dengan pengetahuan cukup. Terdapat 26 (86,7%) orang yang suka terhadap minuman tinggi gula, dan 4 (13,3%) orang yang tidak suka terhadap minuman tinggi gula. Frekuensi konsumsi minuman tinggi gula dengan kategori sering sejumlah 3 (10%) orang, kadang-kadang sejumlah 26 (86,7%) orang dan jarang sejumlah 1 (3,3%) orang. Sejumlah 12 (40%) orang memiliki status gizi overweight, 9 (30%) orang memiliki status gizi obesitas I, dan 9 (30%) orang memiliki status gizi obesitas II. Terdapat hubungan antara pengetahuan dan status gizi remaja, dilihat dari tingkat keparahannya diketahui jumlah remaja dengan stastus gizi obesitas I dan II yang memiliki pengetahuan cukup presentasenya lebih tinggi (85,7%) dibandingkan dengan remaja yang memiliki status gizi obesitas I dan II yang memiliki pengetahuan baik sejumlah (52,2%). Terdapat hubungan antara kebiasaan konsumsi minuman tinggi gula dengan kelebihan berat badan remaja. Berdasakan preferensi dan frekuensi konsumsinya, terdapat 26 (86,7%) orang yang suka terhadap minuman tinggi gula, dan 4 (13,3%) orang yang tidak suka terhadap minuman tinggi gula. Frekuensi konsumsi minuman tinggi gula dengan kategori sering sejumlah 3 (10%) orang, kadang-kadang sejumlah 26 (86,7%) orang dan jarang sejumlah 1 (3,3%) orang.
Kesimpulan : Status gizi responden paling banyak adalah overweight, terdapat hubungan antara pengetahuan dan kebiasaan konsumsi minuman tinggi gula pada remaja dengan kejadian kelebihan berat badan.
Kata kunci : Pengetahuan, Kebiasaan konsumsi minuman tinggi gula, Status Gizi, Remaja di SMA Negeri 1 Godean.