HUBUNGAN PEMBERIAN DOSIS SEVOFLURANE DENGAN KEJADIAN AGITASI PASCA OPERASI DI RSUD dr. MOHAMMAD SOEWANDHIE SURABAYA
HUBUNGAN PEMBERIAN DOSIS SEVOFLURANE DENGAN KEJADIAN AGITASI PASCA OPERASI DI RSUD dr. MOHAMMAD SOEWANDHIE SURABAYA
2024-06-04
id
Thesis
text
ABSTRAK
Latar Belakang: Agitasi merupakan salah satu komplikasi neurologis pasca operasi, yang menyebabkan gangguan halusinasi dan disorientasi, hal ini ditandai dengan perubahan perilaku, berteriak, menangis, gelisah, mudah tersinggung, kejang, dan disorientasi selama masa pemulihan setelah anestesi umum. Kejadian agitasi meningkat setelah pengunaan sevoflurane sebagai alternatif halotan dimana sevoflurane meningkatkan kadar noradrenalin pada daerah adrenergik otak sehingga diasumsikan dapat menyebabkan agitasi, prevalensinya berkisar 10-67%.
Tujuan: Mengetahui hubungan pemberian agen inhalasi sevoflurane terhadap kejadian agitasi pasca operasi di RSUD dr. Mohammad Soewandhie Kota Surabaya.
Metode Penlitian: Studi ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian pasien operasi dengan general anestesi yang menggunakan agen inhalasi sevoflurane di RSUD dr. Mohammad Soewandhie Kota Surabaya. Dengan consecutive sampling 43 responden. Data analisis menggunakan Chi Square.
Hasil: Hasil penelitian didapatkan hasil sig = 0,009 yang berati < 0,05 yang menunjukan bahwa ada hubungan signifikan antara pemberian agen inhalasi sevoflurane terhadap kejadian agitasi pasca operasi
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian agen inhalasi sevoflurane terhadap kejadian agitasi pasca operasi di RSUD dr Mohammad Soewandhie Kota Surabaya
Kata Kunci: Agitation, sevoflurane, general anestesi, post operative