REEKLAMPSIA DAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH PADA KEHAMILAN ATERM DI RSUD WATES KULON PROGO TAHUN 2017

REEKLAMPSIA DAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH PADA KEHAMILAN ATERM DI RSUD WATES KULON PROGO TAHUN 2017
2018-09-06
id
Thesis
text
Latar Belakang: Penyebab kematian neonatal terbesar disebabkan oleh kondisi bayi yang kecil (berat lahir sangat rendah hingga rendah). Kabupaten Kulon Progo memiliki angka kejadian BBLR tertinggi di DIY yaitu sebesar 7,47%. Preeklampsia merupakan salah satu komplikasi obstetrik yang menyebabkan BBLR. Tujuan Penelitian: Diketahui hubungan preeklampsia pada ibu hamil dengan kejadian bayi berat lahir rendah di RSUD Wates Kulon Progo Tahun 2017. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan teknik purposive sampling. Subjek penelitian adalah ibu bersalin di RSUD Wates tahun 2017 berjumlah 177 orang. Data diambil dari catatan register persalinan dan rekam medis pasien mulai tanggal 1 Januari-31 Desember 2017. Hasil Penelitian: Ada hubungan antara preeklampsia pada ibu hamil dengan kejadian BBLR (P-Value= 0,043, 95% CI= 1,030-6,792) dengan nilai RP 2,645. Ada Hubungan antara preeklampsia berat dengan kejadian BBLR (P-Value= 0,003, 95% CI=1,545-8,559) dengan nilai RP 3,636. Kesimpulan: Ada hubungan antara preeklampsia pada ibu hamil dengan kejadian BBLR di RSUD Wates Kulon Progo Tahun 2017.