FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN
ANEMIA POSTPARTUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WATES
TAHUN 2018
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN
ANEMIA POSTPARTUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WATES
TAHUN 2018
2018-09-06
id
Thesis
text
Latar belakang: Anemia merupakan masalah kesehatan global terutama di
negara berkembang dengan prevalensi berkisar 50-80%. Menurut SDKI (2015),
prevalensi anemia kehamilan di Kulon Progo sebesar 49% sedangkan prevalensi
anemia remaja sebesar 29,95%. Masalah dan ruang lingkup anemia postpartum
tidak banyak diteliti layaknya anemia kehamilan.
Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia
postpartum di wilayah kerja Puskesmas Wates.
Metode: Penelitian dilaksanakan dengan metode observasional analitik. Desain
penelitian menggunakan kohort retrospektif. Sampel penelitian berjumlah 40
responden ibu postpartum dengan teknik pengambilan sampel consecutive
sampling, uji analisis menggunakan uji chi-square dan regresi logistik linier.
Hasil: Proporsi kejadian anemia postpartum 60%. Faktor-faktor yang memiliki
kebermaknaan hubungan dengan kejadian anemia postpartum, yaitu anemia
kehamilan (RR:2,195;95%CI:1,369-3,518), usia (RR:1,894;95%CI:1,361-3,171),
paritas (RR:2,000;95%CI:1,020-3,922), jenis persalinan (RR:2,195;95%CI:1,369-
3,518), berat lahir bayi (RR:1,974;95%CI:1,281-3,044). Faktor yang paling
berisiko adalah anemia kehamilan dan jenis persalinan.
Kesimpulan: Faktor-faktor anemia postpartum yaitu anemia kehamilan, usia,
paritas, jenis persalinan, dan berat lahir bayi. Faktor yang paling dominan adalah
anemia kehamilan dan jenis persalinan. Tenaga kesehatan diharapkan melakukan
deteksi dini terhadap ibu dengan faktor anemia postpartum untuk menurunkan
angka kejadian anemia postpartum.
Kata kunci: Anemia postpartum, anemia kehamilan, usia, paritas, jenis
persalinan, berat lahir bay