HUBUNGAN DURASI OPERASI DENGAN TINGKAT NYERI PADA PASIEN FRAKTUR PASCA GENERAL ANESTESI
HUBUNGAN DURASI OPERASI DENGAN TINGKAT NYERI PADA PASIEN FRAKTUR PASCA GENERAL ANESTESI
2024-06-04
id
Thesis
text
Latar Belakang : Nyeri pascaoperasi masih menjadi permasalahan dalam pelayanan kesehatan di seluruh dunia. Durasi operasi yang panjang berisiko dapat meningkatkan nyeri pascaoperasi karena menimbulkan diseksi yang lebih luas dan tingkat anestesi sensorik dermatomal yang lebih rendah pada saat sayatan yang dapat berkontribusi terhadap masukan nosiseptif yang lebih besar ke sumsum tulang belakang dan menghasilkan nyeri.
Tujuan : Mengetahui hubungan durasi operasi dengan tingkat nyeri pada pasien fraktur pasca general anestesi.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode obsevasional analitik, dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Maret 2024 di IBS RSUD dr. Adhyatma, Provinsi Jawa Tengah. Analisis data menggunakan Uji Chi Square.
Hasil : Karakteritik responden dengan rata-rata usia 37 tahun, mayoritas laki-laki, tingkat pendidikan terakhir SMA, dan bekerja sebagai karyawan swasta dan buruh. Durasi Operasi sebagian besar cepat (≤60 menit) dengan tingkat nyeri ringan (NRS 1-3). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa p-value 0.004 (p-value˂0.05) dengan nilai Contingency Coefficient 0.448.
Kesimpulan : Durasi operasi yang lama berhubungan terhadap peningkatan nyeri pascaoperasi dengan keeratan hubungan sedang.
Kata Kunci : Durasi Operasi, Nyeri Pascaoperasi, Anestesi Umum.