Hubungan ASI Eksklusif terhadap Penurunan Kejadian Penyakit Infeksi pada Bayi Usia 6-12 Bulan di Wilayah Puskesmas Mlati II. Kabupaten Sleman

Hubungan ASI Eksklusif terhadap Penurunan Kejadian Penyakit Infeksi pada Bayi Usia 6-12 Bulan di Wilayah Puskesmas Mlati II. Kabupaten Sleman
2018-09-06
id
Thesis
text
Angka kematian bayi di Indonesia mengalami peningkatan dalam lima tahun terakhir. Penyebab kematian pada bayi berumur 29 hari sampai dengan 11 bulan didominasi oleh penyakit Infeksi. Hasil penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa penyakit infeksi dapat dicegah dengan pemberian air susu ibu (ASI). Padahal cakupan ASI Eksklusif di Kabupaten Sleman mengalami peningkatan selama 5 tahun terakhir. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif terhadap penurunan penyakit infeksi pada bayi usia 6–12 bulan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret hingga April 2018. Penelitian ini merupakan studi observasional analitik korelatif dengan desain cohort historical. Subyek penelitian ini adalah anak usia 6-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Mlati II. Pemberian ASI Eksklusif dinilai menggunakan wawancara dan kejadian penyakit infeksi dilihat dari rekam medis dengan jumlah sampel 130 bayi dengan pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan insiden rendah penyakit infeksi lebih besar jumlahnya (60%) dibandingkan insiden tinggi penyakit infeksi (40%). Analisis statistik dengan uji Chi-Square diperoleh nilai p=0,000, sehingga hasil analisis p<0,05 tersebut memperlihatkan bahwa terdapat hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan penurunan kejadian penyakit infeksi pada bayi usia 6-12 bulan. Nilai RR 2,00 (95% CI 1,450-2,759) pada insiden penyakit infeksi. Anak yang mendapat ASI eksklusif berpeluang menurunkan kejadian penyakit infeksi 2,00 kali lebih besar dibandingkan dengan ASI non eksklusif. Pada analisis multivariat didapatkan P-value=0,017 artinya terdapat hubungan yang bermakna antara status pemberian ASI Eksklusif, status gizi, pendidikan terakhir ibu, dan status sosial ekonomi keluarga dengan insiden penyakit infeksi pada bayi usia 6-12 bulan.