HUBUNGAN PREMATURITAS DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA 4-6 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PLERET TAHUN 2017

HUBUNGAN PREMATURITAS DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA 4-6 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PLERET TAHUN 2017
2018-09-11
id
Thesis
text
Prematuritas adalah penyebab utama gangguan neurodevelopmental karena perkembangan otak yang paling berpengaruh terjadi pada 4-6 minggu terakhir kehamilan, salah satunya gangguan perkembangan sosial emosional. Gangguan sosial emosional yang terjadi dapat mempengaruhi kualitas hidup anak. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan prematuritas dengan perkembangan sosial emosional pada anak usia 4-6 tahun setelah memperhatikan variabel luar, yaitu pendidikan ibu, pekerjaan ibu, status ekonomi, dan riwayat ASI Eksklusif. Penelitian ini menggunakan desain kohort retrospektif dengan sampel bayi lahir tahun 2011-2013 sebanyak 54 bayi prematur dan 54 bayi aterm. Bayi yang memiliki cacat kongenital, penyakit kronis, ibu dengan gangguan mental, dan lahir >42 minggu akan diekskklusi. Prematuritas dilihat berdasarkan catatan kelahiran, penilaian perkembangan sosial emosional menggunakan Strengths and Difficulties Questionnaire. Analisis menggunakan chi square dan cox regression. Hasil penelitian menunjukkan anak lahir prematur berisiko 2 kali (95% CI 0,68- 5,75) mengalami gangguan sosial emosional dibanding anak aterm setelah dikontrol variabel ASI Eksklusif dan pendidikan ibu. Untuk meningkatkan perkembangan sosial emosional anak perlu pencegahan prematuritas, pendampingan pada ibu yang berpendidikan rendah dalam memberikan asuhan anak, dan promosi kesehatan tentang ASI Eksklusif.