HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS IMOGIRI II

HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS IMOGIRI II
2024-06-05
en
Thesis
text
ABSTRAK Latar Belakang: Kenaikan kejadian ISPA balita paling drastis terjadi di Kabupaten Bantul (11,9%). Puskesmas Imogiri II merupakan yang paling banyak melayani balita dengan ISPA di Bantul pada tahun 2022 yaitu 1.277 balita (58%). ASI merupakan faktor pencegah ISPA karena mengandung zat perlindungan. Pemberian ASI eksklusif di Bantul belum mencapai 100% (83.3% pada tahun 2022). Pada Wilayah Kerja Puskesmas Imogiri II belum diketahui karakteristik lama pemberian ASI pada anak hingga usia 2 tahun. Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan lama pemberian ASI dengan kejadian ISPA pada balita usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Imogiri II. Metode Penelitian: Desain penelitian cross sectional. Data primer menggunakan form pengumpulan data dan data sekunder menggunakan buku KIA. Populasi target adalah balita usia 24-59 bulan. Populasi terjangkau adalah balita usia 24-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Imogiri II (1200 balita). Sampel sebanyak 100 responden. Kriteria inklusi: (1) Ibu dari balita berusia 24-59 bulan. (2) Membawa buku KIA. (3) Imunisasi balita lengkap. (4) Bersedia menjadi responden. Kriteria eksklusi: (1) Riwayat BBLR. (2) Memasak menggunakan bahan bakar tradisional. Teknik sampling adalah purposive sampling. Pengambilan data dilakukan tanggal 2-9 Mei 2024. Menggunakan uji chi-square (α = 0,05). Hasil Penelitian: Ada hubungan lama pemberian ASI, ASI eksklusif, kepadatan hunian, luas ventilasi, dan keberadaan perokok dengan kejadian ISPA pada balita usia 24-59 bulan. Tidak ada hubungan status gizi dengan kejadian ISPA pada balita usia 24-59 bulan. Kesimpulan: Ada hubungan antara lama pemberian ASI dengan kejadian ISPA pada balita usia 24-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Imogiri II. Kata Kunci: ASI, Balita, ISPA