PENGARUH JENIS INDUKSI PERSALINAN TERHADAP
KEBERHASILAN PERSALINAN PERVAGINAM PADA IBU HAMIL
POSTTERM DI RSUD WONOSARI
TAHUN 2017
PENGARUH JENIS INDUKSI PERSALINAN TERHADAP
KEBERHASILAN PERSALINAN PERVAGINAM PADA IBU HAMIL
POSTTERM DI RSUD WONOSARI
TAHUN 2017
2018-09-16
id
Thesis
text
Induksi persalinan terjadi 10-20% dari seluruh persalinan. Keberhasilan
induksi dilihat dari keberhasilan persalinan pervaginam. Tujuan penelitian untuk
mengetahui pengaruh jenis induksi persalinan terhadap keberhasilan persalinan
pada ibu hamil postterm di RSUD Wonosari tahun 2017. Metode penelitian
menggunakan studi kohort retrospektif dengan menggunakan sumber data rekam
medis. Penelitian dilakukan pada bulan September dan Oktober tahun 2017.
Jumlah sampel 150 subjek, terbagi 2 kelompok, yaitu ibu hamil postterm yang
mendapat induksi foley kateter di RSUD Wonosari sebanyak 75 subjek dan ibu
hamil postterm yang mendapat induksi misoprostol di RSUD Wates sebanyak 75
subjek. Analisis data menggunakan chi-square dan analisa cox regression. Pada
penelitian ini didapatkan ada pengaruh jenis induksi terhadap keberhasilan
persalinan pervaginam pada ibu hamil postterm di RSUD Wonosari dan RSUD
Wates tahun 2017 (p value 0,07, RR 1,289 95% CI 1,033-1,609). Induksi
persalinan menggunakan misoprostol memiliki persentase keberhasilan persalinan
pervaginam lebih tinggi dibanding induksi foley kateter (77,3% dibanding 60%).
Induksi persalinan menggunakan misoprostol berpeluang 1,28 kali untuk
mengalami persalinan pervaginam dibanding induksi foley kateter. Paritas secara
statistik berpengaruh terhadap keberhasilan persalinan pada ibu hamil postterm
((p-value 0,02 RR 2,1 95% CI 1,16-3,80). Kesimpulannya ada pengaruh jenis
induksi terhadap keberhasilan persalinan. Induksi misoprostol mempunyai
keberhasilan lebih tinggi di banding foley kateter. Paritas adalah variabel luar
paling berpengaruh terhadap keberhasilan persalinan