PENGARUH POSISI ELEVASI KEPALA 30° TERHADAPPERUBAHAN HEMODINAMIK PADA PASIENINTRAOPERASI KRANIOTOMI DENGAN NEUROANESTESI DI RSUD WATES

PENGARUH POSISI ELEVASI KEPALA 30° TERHADAPPERUBAHAN HEMODINAMIK PADA PASIENINTRAOPERASI KRANIOTOMI DENGAN NEUROANESTESI DI RSUD WATES
2024-07-01
en
Thesis
text
Latar Belakang: Mengingat tingginya angka kejadian dan komplikasi yang bisa ditimbulkan akibat ketidak stabilan hemodinamik pada operasi kraniotomi. Menjaga kestabilan hemodinamik sangat penting dilakukan untuk menghindari terjadinya kompilkasi yang dapat menyebabkan hipertesi intrakranil, cedera otak bahkan kematian otak. Salah satu terapi non farmakologi yang dapat mengotrol dan menjaga kestabilan hemodinamik yaitu posisi elevasi kepala 30°. Tujuan: Teridentifikasinya pengaruh pemberian posisi elevasi kepala 30° terhadap perubahan hemodinamik pada pasien intra operasi kraniotomi dengan neuroanestesi di RSUD Wates. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian quasy experiment designs dengan One-Grup Pre-Post Test Design,. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling sebanyak 28 responden. Instrumen yang digunakan yaitu Standar Operasional Prosedur (SOP) elevasi kepala 30°, bedside monitor, dan lembar observasi. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon Hasil: Hasil pengolahan data menunjukan adanya perbedaan yang bermakna antara sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) di berikan posisi elevasi kepala 30° tehadap hemodinamik pasien intra operasi kraniotomi dengan neuroanestesi di RSUD Wates, hasil uji wilcoxon p= <0,001 (p<0,05) Kesimpulan: : Ada pengaruh posisi elevasi kepala 30° terhadap perubahan hemodinamik pada pasien intra operasi kraniotomi dengan neuroanestesi. Kata Kunci: Elevasi kepala 30°, hemodinamik, kraniotomi, neuroanestesi.