PENERAPAN RELAKSASI OTOT PROGRESIF DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS ISTIRAHAT : KELETIHAN PADA PASIEN KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RUANG BUGENVILE III RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA
PENERAPAN RELAKSASI OTOT PROGRESIF DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS ISTIRAHAT : KELETIHAN PADA PASIEN KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RUANG BUGENVILE III RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA
2024-02-29
en
Thesis
text
Latar Belakang: Kanker merupakan penyakit degeneratif yang disebabkan oleh abnormalitas sel dalam tubuh. Salah satu jenis kanker yang memiliki angka kematian tertinggi kedua di dunia yaitu kanker kolorektal. Pengobatan kanker diantaranya yaitu kemoterapi yang memiliki efek samping keletihan. Terapi nonfarmakologi yang dapat digunakan untuk mengurangi kelelahan pada pasien kanker adalah terapi relaksasi otot progresif. Relaksasi otot progresif memberikan ketegangan pada otot yang berefek pada keadaan relaksasi pada tubuh..
Tujuan: Mampu menerapkan relaksasi otot progresif dalam pemenuhan kebutuhan aktivitas istirahat : keletihan pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi di Ruang Bugenvile 3 RSUP dr. Sardjito Yogyakarta.
Metode: Studi kasus dengan melibatkan dua pasien kanker yang menjalani kemoterapi di ruang Bugenvile 3 RSUP dr. Sardjito Yogyakarta dengan melakukan asuhan keperawatan berdasarkan evidance based nursing penerapan relaksasi otot progresif.
Hasil: Setelah dilakukan pemberian relaksasi otot progresif selama 4 hari dengan frekuensi dua kali sehari dengan durasi 20 menit, tingkat keletihan Ny. S yang awalnya masuk kategori rentang sedang (5-6) menurun menjadi keletihan ringan (3-4), sedangkan pada Ny. J tingkat keletihan yang awalnya berada di rentang keletihan sedang (4-5) menurun menjadi keletihan ringan (3-4). Terdapat penurunan tingkat keletihan pada pasien namun tidak signifikan.
Kesimpulan: Penerapan relaksasi otot progresif mampu menurunkan gejala yang ditimbulkan akibat menjalani kemoterapi, tetapi kondisi keletihan pasien kanker belum hilang sepenuhnya.
Kata kunci: relaksasi otot progresif, keletihan, pasien kanker, kemoterapi, dan kanker kolorektum