FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RSUD WONOSARI KABUPATEN GUNUNG KIDUL TAHUN 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RSUD WONOSARI KABUPATEN GUNUNG KIDUL TAHUN 2016
2018-09-17
id
Thesis
text
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) terus menjadi masalah kesehatan masyarakat global dan berhubungan dengan berbagai masalah baik jangka pendek maupun jangka panjang. Di Indonesia masih terdapat 10,2% bayi lahir dengan BBLR. Prevalensi BBLR di DIY tahun 2015 adalah 5,32% dan prevalensi tertinggi terjadi di Kabupaten Gunung Kidul sebanyak 7,33%. Penelitian ini untuk Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat lahir rendah di RSUD Wonosari kabupaten Gunung kidul tahun 2016. Penelitian ini adalah observational analitik dengan desain case control.subyek dalam penelitian ini adalah bayi yang lahir di RSUD Wonosari tahun 2016 berjumlah 216 orang Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling. Pada penelitian ini mengunakan data sekunder yaitu rekam medik Analisis data bivariat mengunakan Chi Square dilanjutkan dengan regresi logistik, Hasil statistik yaitu usia ibu OR; 2.303 (95%, CI: 1.332-3.982), jarak kehamilan OR; 3,571 (95%, CI: 0,955-13,359) Umur kehamilan OR; 5,053 (95%, CI: 0,110 – 4,251) , kadar Hb OR; 4,284 (95%, CI: 4,972-17,355 , KPD OR; 4,643 (95%, CI: 2,469-8,729, Preeklampsia OR; 2,714 (95%, CI: 1,428-5,158) memiliki hubungan terhadap kejadian BBLR, adapun faktor paritas dan pendidikan tidak berhubungan Kesimpulan penelitian adalah ada hunbungan antara BBLR dengan faktor usia ibu, jarak kehamilan, umur kehamilan, kadar Hb, KPD dan preeklampsia. Faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian BBLR adalah umur kehamilan yaitu dengan risiko sebesar 4,2 kali. Serta tidak ada hubungan faktor paritas dan pendidikan dengan BBLR