GAMBARAN HASIL FIKSASI KERING YANG DISIMPAN DI
UDARA TERBUKA DAN ALAT PEMANAS PADA
PEWARNAAN GIEMSA MUKOSA MULUT
GAMBARAN HASIL FIKSASI KERING YANG DISIMPAN DI
UDARA TERBUKA DAN ALAT PEMANAS PADA
PEWARNAAN GIEMSA MUKOSA MULUT
2024-05-21
id
Thesis
text
Latar Belakang: Pemeriksaan sitologi mukosa mulut memiliki beberapa tahapan
yang harus dikerjakan salah satunya tahap pewarnaan. Terdapat beberapa metode
pewarnaan dalam sitologi, diantaranya papanicolaou, diff quick dan giemsa.
Pembuatan sediaan sitologi dengan metode pewarnaan giemsa memiliki langkah
pertama berupa fiksasi kering. Tingkatan suhu pada pengeringan fiksasi kering
mempunyai pengaruh yang besar karena mempengaruhi hasil sediaan, jika suhu
terlalu tinggi maka terjadi perubahan pada struktur sel. Tetapi dengan peningkatan
suhu dapat mempercepat kecepatan reaksi kimia antara unsur fiksatif dengan sel
atau jaringan. Maka dari itu penelitian ini dilakukan dengan perbedaan dua suhu
yaitu pada suhu ruang 20-25°C dan pada suhu alat pemanas 37°C.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui apakah dengan kenaikan suhu 37°C dapat
digunakan sebagai langkah alternatif dalam proses fiksasi pewarnaan mukosa mulut
serta untuk mengetahui gambaran inti sel dan sitoplasma mukosa mulut.
Metode Penelitian: Jenis penelitian ini yaitu observasional deskriptif dengan
menggunakan sampel mukosa mulut yang sama. Sampel preparat hapusan
kemudian difiksasi sebanyak 20 preparat pada suhu ruang 20-25°C dan sebanyak
20 preparat pada suhu alat pemanas 37°C. Diamati dengan mikroskop perbesaran
40x, dihitung rerata dan presentasi hasil disertai dengan uji Intraclass Correlation
Coefficient.
Hasil: Hasil fiksasi kering pada pewarnaan giemsa mukosa mulut pada suhu ruang
20-25°C didapatkan hasil rerata inti sel 2,91 dengan presentase 97% dan hasil rerata
sitoplasma 2,81 dengan presentase 93,6%. Sedangkan pada suhu 37°C didapatkan
hasil rerata inti sel 2,91 dengan presentase 97% dan hasil rerata sitoplasma 2,67
dengan presentase 89%.
Kesimpulan: Dengan kenaikan suhu 37°C pada pemeriksaan sitohistologi mukosa
mulut tidak bisa dijadikan sebagai langkah alternatif dalam proses fiksasi
pewarnaan dan bentuk sel epitel keseluruhan berbentuk pipih baik dengan formasi
yang memisah sehingga dapat memudahkan pengamatan.
Kata Kunci: Fiksasi Kering, Pewarnaan Giemsa, Kenaikan Suhu