PEMERIKSAAN AKTIVITAS Aspartate Aminotransfarase (AST) PADA SERUM PENDERITA TUBERKULOSIS YANG MENGONSUMSI OAT SEGERA DIPERIKSA DAN DISIMPAN4 JAM PADA SUHU 2 – 8°C

PEMERIKSAAN AKTIVITAS Aspartate Aminotransfarase (AST) PADA SERUM PENDERITA TUBERKULOSIS YANG MENGONSUMSI OAT SEGERA DIPERIKSA DAN DISIMPAN4 JAM PADA SUHU 2 – 8°C
2024-05-22
en
Thesis
text
Latar Belakang : Penyimpanan serum penderita tuberkulosis dilakukan karena adanya permintaan tambahan pemeriksaan. Sering dijumpai penderita tuberkulosis mengalami peningkatan enzim Aspartate Aminotransfarase (AST) karena efek samping dari pengonsumsian Obat Anti Tuberkulosis (OAT). Tujuan: Untuk mengetahui apakah serum pasien tuberkulosis yang disimpan pada suhu 2-8°C dapat digunakan untuk pemeriksaan aktivitas enzim AST? Metode: Jenis Penelitian ini adalah pre – eksperimental design dengan desain penelitian nya one group pretest posttest. Sampel yang digunakan berupa serum penderita tuberkulosis yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan pemeriksaan segera dan perlakuan disimpan 4 jam pada suhu 2-8°C. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data hasil pemeriksaan dianalisis menggunakan SPS 25.0 for windows. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan rerata hasil pemeriksaan aktivitas enzim AST yang diperiksa segera adalah 25,725 U/L dan pada penyimpanan 4 jam suhu 2-8°C adalah 25,825 U/L. Terjadi peningkatan pada aktivitas enzim AST dengan lama penyimpanan 4 jam suhu 2-8°C. Analisa statistik uji wilcoxon menunjukkan p (0.297) > 0,05 yang artinya tidak ada perbedaan aktivitas enzim AST pada serum penderita tuberkulosis yang diperiksa segera dan disimpan 4 jam suhu 2-8°C. Perbedaan tidak signifikan dan tidak bermakna secara klinis. Kesimpulan: Serum penderita tuberkulosis yang disimpan 4 jam pada suhu 2 -8°C dapat digunakan untuk tamnahan pemeriksaaan. Kata kunci: Aspartae Aminotransfarase , penyimpanan serum, suhu 2-8°C