Asuhan Kebidanan Berkesinambungan pada Ny. F Umur 32 Tahun dengan
Anemia Ringan di Puskesmas Kotagede I
Asuhan Kebidanan Berkesinambungan pada Ny. F Umur 32 Tahun dengan
Anemia Ringan di Puskesmas Kotagede I
2016-09-17
id
Thesis
text
Penyebab kematian ibu adalah perdarahan, partus lama dan penyebab
kematian ibu secara tidak langsung. Kematian maternal paling banyak disebabkan
oleh perdarahan, dan salah satu penyebab perdarahan adalah anemia, terutama
dalam kehamilan. Anemia pada ibu hamil dan gangguan pertumbuhan janin
selama kehamilan menjadi salah satu dari faktor risiko yang dapat menimbulkan
kejadian patologis dalam persalinan, nifas dan bayi baru lahir.. Oleh karena hal
tersebut maka diperlukan pemantauan secara berkala yaitu dengan asuhan
berkesinambungan atau Continuity of Care yang dilakukan mulai dari kehamilan,
persalinan, bayi, nifas dan keluarga berencana (KB).
Penulis terarik mengambil kasus ibu hamil di Puskesmas Kotagede I pada
kunjungan tanggal 19 Januari 2016 dari Ny. F umur 32 tahun G3 P2 A0 Ah 2
umur kehamilan 32 minggu 6 hari dengan anemia ringan, dimana Hb ibu 10,1
gr%. Ibu bersalin secara spontan di RSKIA Permata Bunda, perdarahan dalam
batas normal, rupture perineum derajat I. Bayi yang dilahirkan menangis spontan,
APGAR score normal, sehat, berjenis kelamin perempuan. Kunjungan KN ketiga
bayi Ny. F dalam kondisi baik dan diberikan imunisasi BCG. Selama masa nifas,
Ny. F tidak memiliki keluhan berarti dengan kondisiya normal dan memilih
menggunakan KB IUD.
Anemia kehamilan yang dialami Ny. F pada kunjungan kehamilan tanggal
19 Januari 2016 menurut Manuaba, dkk, 2010 tergolong dalam anemia ringan.
Pemeriksaan kadar Hb sebelum persalinan yaitu kadar Hb Ny. F sebesar 11,5
gr%, menurut Saifuddin (2009), Hb normal pada kehamilan trimester III adalah
11 gr%. Pada ibu dan janin tidak ditemukan komplikasi yang disebabkan oleh
anemia.
Asuhan berkesinambungan yang telah diberikan pada Ny. F dengan masalah
anemia ringan di kehamilan Trimester III hingga KB sebagian besar berhasil
sehingga ibu dan bayi tidak mengalami komplikasi dan dapat berlangsung normal.
Harapan setelah dilakukan asuhan berkesinambungan ini adalah dilakukannya
asuhan berkesinambungan dengan melibatkan SDM terkait sehingga ibu hamil
dengan anemia mendapatkan pelayanan yang menyeluruh.