Asuhan Kebidanan Berkesinambungan pada Ny. R Usia 23 Tahun Sekundigravida dengan IUD in Situ di Puskesmas Pakualaman, Yogyakarta

Asuhan Kebidanan Berkesinambungan pada Ny. R Usia 23 Tahun Sekundigravida dengan IUD in Situ di Puskesmas Pakualaman, Yogyakarta
2016-09-17
id
Thesis
text
Kehamilan dengan IUD in situ meningkatkan risiko abortus, kelahiran prematur, perdarahan pervaginam, korioamnionitis dan plasenta abruption. Mengingat risiko dan pentingnya kualitas pelayanan ANC, penulis tertarik dalam memberikan asuhan berkesinambungan yang bertujuan mengetahui bagaimana asuhan kebidanan berkesinambungan terhadap salah satu kasus, yaitu Ny. R usia 23 tahun dengan IUD in situ. Ny. R memeriksakan kehamilannya sebanyak 3 kali dalam usia 33-37 minggu di Puskesmas Pakualaman dan melahirkan pada usia kehamilan 37+1 minggu di Puskesmas Jetis karena di Puskesmas Pakualaman tidak ada pelayanan pertolongan persalinan. Kunjungan neonatus dilakukan sebanyak 3 kali, kunjungan nifas dilakukan sebanyak 4 kali, dan kunjungan keluarga berencana dilakukan sebanyak 3 kali. Ny. R tidak menunjukkan tanda-tanda gejala risiko akibat kehamilan dengan IUD in situ selama ANC. Persalinan ditolong oleh bidan secara spontan, dilakukan manual plasenta atas indikasi tali pusat putus serta IUD keluar bersama plasenta. Hasil pemantauan kala IV dalam batas normal. Bayi lahir dengan penilaian awal baik. Masa nifas berjalan normal dengan ibu dan bayi sehat serta ibu menggunakan KB suntik progestin. Asuhan yang diberikan telah sesuai dengan teori dan flowchart. Saran yang diberikan yaitu bagi profesi bidan untuk memberdayakan keluarga khusunya suami, memahami pentingnya setiap asuhan dilakukan sesuai prosedur, bagi ibu dan keluarga untuk mengenal tanda-tanda abnormal dan meningkatkan kesadaran pentingnya peran serta keluarga khususnya suami serta bagi mahasiswa untuk memberikan asuhan kebidanan berkesinambungan lanjutan dan dikembangkan seiring berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan.