Asuhan Kebidanan Berkesinambungan
Pada Ny.R Umur 30 Tahun dengan Anemia
di Puskesmas Gedongtengen
Asuhan Kebidanan Berkesinambungan
Pada Ny.R Umur 30 Tahun dengan Anemia
di Puskesmas Gedongtengen
2016-09-25
id
Thesis
text
Penyebab tidak langsung Angka Kematian Ibu (AKI) salah satunya
adalah anemia. Akibat anemia dapat menyebabkan beberapa komplikasi
selama kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi ketika lahir. menurut Rini
dan Wuryanti (2010), anemia selama kehamilan trimester III berhubungan
dengan persalinan lama dan atonia uteri. Pengaruh anemia terhadap janin
menurut penelitian oleh Kusumastuti (2008), ibu hamil yang anemia
berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
Penelitian lain menyebutkan bahwa anemia pada ibu hamil dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin setelah lahir secara
fisik dan kemampuan berinteraksi sosial di masa yang akan datang (K.C.
Menon et al, 2016). Hasil studi pendahuluan di Puskesmas gedongtengen
penulis menemukan kasus anemia pada Ny.R. Sehingga penulis tertarik
untuk melakukan Asuhan Kebidanan Berkesinambungan dari hamil
trimester III sampai KB pada Ny.R dengan anemia.
Asuhan kebidanan berkesinambungan yang diberikan pada Ny.R
disesuaikan dengan dan Kepmenkes No. 369 tahun 2007 tentang standar
kompetensi asuhan kebidanan. Pada kehamilan ibu tetap mengalami
anemia meskipun sudah dilakukan upaya dalam peningkatan kadar Hb,.
Pada persalinan ibu melahirkan secara SC dengan indikasi hamil postdate
dengan induksi gagal. Pada masa nifas ibu masih mengalami anemia
derajat ringan. Pada BBL/neonatal mengalami ikterik fisiologis namun
sudah teratasi. Pada Asuhan Keluarga berencana ibu telah berpartisipasi
menggunakan IUD Post plasenta.
Saran untuk tenaga kesehatan khusus nya bidan dan mahasiswa
kebidanan untuk tetap mempertahankan asuhan yang sudah efektif dan
meningkatkan asuhan sesuai dengan evidence based terbaru. Bagi klien
yang mengalami anemia selama kehamilan sampai masa nifas diharapkan
untuk mempertahankan perilaku positif yang telah didiskusikan dengan
tenaga kesehatan dan tidak bosan untuk melakukan kunjungan ke fasilitas
kesehatan dalam rangka peningkatan derajat kesehatan.