ASUHAN GIZI TERSTANDAR PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TYPE II, DISLIPIDEMIA, DIZZINES, DAN STOMATITIS AFTOSA, DI UNIT GERIATRI LT DASAR RSUP DR. KARIADI KOTA SEMARANG JAWA TENGAH

ASUHAN GIZI TERSTANDAR PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TYPE II, DISLIPIDEMIA, DIZZINES, DAN STOMATITIS AFTOSA, DI UNIT GERIATRI LT DASAR RSUP DR. KARIADI KOTA SEMARANG JAWA TENGAH
2025-01-03
id
Thesis
text
ASUHAN GIZI TERSTANDAR PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TYPE II, DISLIPIDEMIA, DIZZINES, DAN STOMATITIS AFTOSA, DI UNIT GERIATRI LT DASAR RSUP DR. KARIADI KOTA SEMARANG JAWA TENGAH Priscilia Andri1, Idi Setiyobroto2, Rini Wuri Astuti3 123Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jalan Tata Bumi No.3 Banyuraden, Gamping, Sleman Email : prisciliaaaandri0813@gmail.com ABSTRAK Latar Belakang : Diabetes melitus adalah masalah kesehatan global dengan jumlah penderita yang terus meningkat, termasuk di Indonesia, yang menempati peringkat kelima dunia dengan 19,5 juta kasus pada 2021 dan diproyeksikan menjadi 28,6 juta pada 2045. Lansia menjadi kelompok rentan karena diabetes sering disertai komplikasi seperti dislipidemia dan gangguan muskuloskeletal, yang memperburuk kualitas hidup. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengeksplorasi asuhan gizi terstandar untuk mengelola diabetes melitus dan kondisi penyerta pada lansia. Tujuan : Mengetahui proses asuhan gizi terstandar pada pasien dengan diagnosis Diabetes Mellitus Type II, Dislipidemia, Dizzines dan Stomatitis Aftosa di Unit Geriatri Lt Dasar RSUP Dr. Kariadi Semarang. Metode : Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif deskriptif dalam bentuk studi kasus. Penelitian menggunakan data primer dan sekunder. Penyajian data pada penelitian ini dalam bentuk narasi, tabel dan grafik Hasil : Hasil skrining gizi pasien terdiagnosis malnutrisi. Intervensi diet DM diberikan selama 3 hari dalam bentuk makanan oral disesuaikan dengan kondisi pasien. Data biokimia terkait gizi menunjukkan kadar GDS awalnya tinggi, namun dapat terkendali melalui pemantauan asupan makanan dan terapi medis. Kondisi klinis pasien menunjukkan perbaikan, termasuk tanda vital mendekati normal, meskipun asupan oral tetap rendah akibat nafsu makan yang menurun hingga <50%. Kesimpulan : Adanya perbaikan kondisi pasien meliputi tanda fisik klinis berkurangnya keluhan namun ada penurunan nafsu makan dihari terakhir intervensi dikarenakan penurunan nafsu makan. Kata Kunci : Diabetes Melitus , Dislipidemia, Asuhan Gizi, Lansia