HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPOTERMI PADA PASIEN PASCA GENERAL ANESTESI
DI RSUD KOTA YOGYAKARTA
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPOTERMI PADA PASIEN PASCA GENERAL ANESTESI
DI RSUD KOTA YOGYAKARTA
2018-11-14
en
Thesis
text
Latar Belakang : General anestesi memiliki 3 fase, yaitu pre anestesi, intra anestesi dan pasca anestesi Pada fase pasca anestesi pasien beresiko mengalami hipotermi. Hipotermi selama tindakan anestesi dan pembedahan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktor yang mempengaruhi yaitu IMT. Penelitian sebelumnya menyebutkan presentase kejadian hipotermi pada IMT kurus sebesar 100% dari 12 pasien pasca general anestesi, pada orang gemuk cadangan lemak lebih banyak sehingga agen anestesi di redistribusi dari darah dan otak kedalam otot & lemak, tubuh yg banyak menyimpan lemak sehingga lebih baik dalam mempertahankan suhu tubuh.
Tujuan Penelitian : Diketahuinya hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan Hipotermi pada pasien pasca General Anestesi di RSUD Kota Yogyakarta.
Metode Penelitian : Penelitian kuantitatif observasional analitik dengan desain penelitian studi potong lintang (Cross-sectional). Jumlah sampel 58 responden dengan teknik pengambilan sampel consecutive sampling. Uji statistik menggunakan uji Rank Spearman.
Hasil Penelitian : Ada hubungan antara indeks massa tubuh dengan kejadian hipotermi pasca general anestesi dengan signifikansi p value sebesar 0,039. Tingakat keeratan hubungan didapatkan nilai r = 0,272 menunjukkan tingkat keeratan hubungan yang rendah.
Kesimpulan : Ada hubungan indeks massa tubuh dengan hipotermi pada pasien pasca general anestesi di RSUD Kota Yogyakarta