HUBUNGAN JUMLAH PERDARAHAN INTRA OPERASI DENGAN KEJADIAN SHIVERING PASCA OPERASI PADA PASIEN DENGAN SPINAL ANESTESI DI RSUD SLEMAN
HUBUNGAN JUMLAH PERDARAHAN INTRA OPERASI DENGAN KEJADIAN SHIVERING PASCA OPERASI PADA PASIEN DENGAN SPINAL ANESTESI DI RSUD SLEMAN
2018-11-14
en
Thesis
text
Latar Belakang : Shivering merupakan komplikasi yang sering terjadi pada teknik anestesi spinal. Faktor risiko terjadinya shivering pasca anestesi antara lain umur, lama operasi, suhu lingkungan yang dingin dan jumlah perdarahan. Jumlah perdarahan dapat mempengaruhi termoregulasi sehingga tubuh berkompensasi terhadap penurunan suhu tubuh untuk meningkatkan produksi panas. Shivering dapat menyebabkan metabolisme obat menurun, menurunnya respon imun, dan iskemik otot jantung. Tujuan Penelitian : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan jumlah perdarahan intra operasi dengan kejadian shivering pasca operasi pada pasien spinal anestesi, frekuensi jumlah perdarahan dan kejadian shivering dan tingkat keeratan hubungan. Metode Penelitian : Metode yang digunakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Sampel penelitian sebanyak 44 responden dan menggunakan uji Kendall-tau. Hasil Penelitian : Hasil penelitian yaitu jumlah perdarahan kelas I terdapat 17 responden (38,6%), derajat II terdapat 17 responden (38,6%) dan derajat shivering 0 adalah 19 responden (43,2%). Hasil uji statistik menggunakan uji Kendall-tau yaitu p value 0,000 (p < 0,05). Kesimpulan : Terdapat hubungan jumlah perdarahan intra operasi dengan kejadian shivering pasca operasi pada pasien dengan spinal anestesi. Semakin tinggi jumlah perdarahan maka semakin tinggi derajat shivering. Tingkat keeratan hubungan kuat.