PENERAPAN TINDAKAN ASERTIF PADA PASIEN DENGAN
RISIKO PERILAKU KEKERASAN DI BANGSAL
MAINTENANCE RSJ GRHASIA
YOGYAKARTA

PENERAPAN TINDAKAN ASERTIF PADA PASIEN DENGAN
RISIKO PERILAKU KEKERASAN DI BANGSAL
MAINTENANCE RSJ GRHASIA
YOGYAKARTA
2018-11-22
en
Thesis
text
INTISARI
Latar Belakang : Riskesdas 2013 menyatakan prevalensi gangguan jiwa berat
penduduk Indonesia 1,7 per mil, skizofrena memiliki andil terbesar dalam jumlah
tersebut. Gejala positif yang timbul bagi penderita skizofrenia salah satunya adalah
ketidakmampuan mengendalikan emosi atau biasa disebut perilaku kekerasan.
Risiko perilaku kekerasan merupakan perilaku yang rentan dimana seseorang
beresiko dapat membahayakan diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan Tujuan
: Untuk membantu pasien dalam mengekspresikan perasaannya, perlu dilakukan
upaya mengajarkan tindakan asertif. Penerapan yang dilakukan yaitu mendorong
pasien mengungkapkan perasaannya dengan mendemonstrasikan cara meminta,
menolak, dan mengungkapkan perasaannya dengan sopan tanpa menyakiti orang
lain. Dampak yang timbul apabila tindakan asertif tidak diajarkan dapat berupa
pasien menjadi tidak mampu mengungkapkan perasaannya dan perilaku kekerasan
menjadi cara pasien untuk mengungkapkan. Metode : Karya tulis ilmiah ini
difokuskan pada studi kasus secara deskriptif pada dua pasien risiko perilaku
kekerasan, dengan fokus studi penerapan tindakan asertif. Pengumpulan data
menggunakan pengkajian asuhan keperawatan gangguan jiwa dan disajikan dalam
bentuk laporan deskriptif analisis kasus perbandingan respon pasien setelah
diberikan tindakan asertif. Hasil : Hasil didapatkan dari kedua pasien mampu
melakukan tindakan asertif dengan pencapaian yang berbeda Kesimpulan : Hasil
penelitian menunjukan terdapat variasi respon dari kedua pasien setelah diberikan
tindakan asertif menunjukan baik dari segi kognitif, afektif, psikomotor, dan sosial
pasien.