HUBUNGAN STATUS GIZI IBU MENYUSUI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI USIA 1- 4 BULAN YANG MENDAPAT ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH PUSKESMAS LENDAH II KABUPATEN KULON PROGO

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU MENYUSUI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI USIA 1- 4 BULAN YANG MENDAPAT ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH PUSKESMAS LENDAH II KABUPATEN KULON PROGO
2019-12-16
id
Thesis
text
Latar Belakang: Masalah gizi di Indonesia masih didominasi oleh kurang energi protein ( KEP ) dan anemia besi. Anemia atau status gizi yang buruk pada ibu menyusui akan mempengaruhi produksi air susu ibu (ASI). KEP pada balita bisa berawal kenaikan berat badan bayi yang tidak sesuai standar. Status gizi ibu menyusui diukur dari Indeks Masa Tubuh, Haemoglobin dan asupan gizi. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui hubungan status gizi ibu menyusui dengan kenaikan berat badan bayi di wilayah UPTD Puskesmas Lendah II. Metode Penelitian: Penelitian secara kuantitatif dengan pendekatan Cross sectional. Jumlah sampel 63 bayi yang berusia 1-4 bulan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei dan Juni 2019. Analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil Penelitian: Dari ketiga variabel status gizi ibu menyusui, ada hubungan antara kadar haemoglobin ibu menyusui dengan kenaikan berat badan bayi (p=0,002), ada hubungan antara asupan nutrisi ibu menyusui dengan kenaikan berat badan bayi (p=0,018) tidak ada hubungan antara IMT ibu menyusui dengan kenaikan berat badan bayi (p = 0,099) Kesimpulan: Ada hubungan antara ibu menyusui dengan anemia dan asupan gizi yang kurang dengan kenaikan berat badan bayi.