PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH DAN STATUS GIZI PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 YANG MENJADI PESERTA DAN BUKAN PESERTA PROLANIS DI PUSKESMAS GONDOKUSUMAN 1
PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH DAN STATUS GIZI PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 YANG MENJADI PESERTA DAN BUKAN PESERTA PROLANIS DI PUSKESMAS GONDOKUSUMAN 1
2017-10-23
en
Thesis
text
Badan Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi adanya peningkatan jumlah penyandang DM . Kenaikan jumlah penyandang DM di Indonesia diprediksi dari 8,4 juta tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta tahun 2030. Prevalensi diabetes di Indonesia sesuai Riskesdas tahun 2013 sebesar 1,5%. Sedangkan di Yogyakarta merupakan provinsi tertinggi yaitu sebesar 2,6% dengan prevalensi tertinggi di kota Yogyakarta yaitu 3,4%. Upaya promotif dan preventif yang dikembangkan BPJS Kesehatan dengan faskes primer adalah Prolanis untuk penyandang DM dan hipertensi agar penderita dan keluarganya dapat mengawasi kesehatan diri secara mandiri sehingga tercapai keadaan yang baik dan stabil. Tujuan penelitian ini untuk mengetahuiPerbedaan Kadar Glukosa Darah dan Status Gizi Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 yang Menjadi Peserta dan Bukan Peserta Prolanis Di Puskesmas Gondokusuman 1.
Jenis penelitian adalah penelitian analitik observasional menggunakan desain cross sectional yang dilakukan di Puskesmas Gondokusuman 1 kota Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel yakni secara non-probabilitas yaitu dengan cara purpossivesamplingsebanyak 80 orang masing-masing 40 orang mengikuti Prolanis dan 40 orang tidak mengikuti Prolanis. Data yang dikumpulkan meliputi status keikutsertaan Prolanis, tinggi badan, berat badan, dan kadar glukosa darah puasa. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat
Hasil penelitian ini diperoleh Kadar glukosa darah pasien DM di Puskesmas Gondokusuman 1 dalam kategori buruk atau ≥126 mg/dL dengan prevalensi terbanyak yakni pada kelompok tidak ikut Prolanis 57,1% . Sebagian besar subjek penelitian memiliki status gizi gemuk dengan dengan prevalensi terbanyak pada responden yang tidak mengikuti prolanis dengan 54,5%. Dari hasil uji statistik diperoleh hasil bahwa kadar glukosa darah puasa diperoleh nilai p<0,05 (p=0,005). Sedangkan status gizi diperoleh nilai p>0,05 (p=0,761). Kesimpulan: Terdapat perbedaan antara kadar glukosa darah puasa kelompok Prolanis dan kelompok yang tidak mengikuti Prolanis, tidak ada perbedaan antara status gizi kelompok Prolanis dan kelompok yang tidak mengikuti Prolanis.
Kata Kunci : Prolanis, Rawat Jalan, Kadar Glukosa Darah Puasa, Status Gizi, Diabetes Mellitus Tipe 2.