HUBUNGAN KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS SAAT HAMIL DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 6-60 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEDANGSARI II KABUPATEN GUNUNG KIDUL TAHUN 2019

HUBUNGAN KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS SAAT HAMIL DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 6-60 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEDANGSARI II KABUPATEN GUNUNG KIDUL TAHUN 2019
2019-12-17
id
Thesis
text
Latar Belakang : Stunting masih menjadi masalah kesehatan global termasuk di Indonesia. Stunting merupakan bentuk kegagalan pertumbuhan (growth faltering) akibat akumulasi ketidakcukupan nutrisi yang berlangsung lama dimulai dari sejak masa kehamilan. Tujuan : Mengetahui hubungan antara kejadian KEK saat hamil dengan kejadian stunting pada balita 6-60 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Gedangsari II Metode : Jenis penelitian adalah case control study dengan pendekatan observasional retrospektif. Subyek penelitian adalah anak usia 6-60 bulan sebanyak 86 responden dengan kelompok kasus adalah anak stunting (43 orang) dan kelompok kontrol adalah anak yang normal (43 orang) berdasarkan indikator PB/U dengan matching tempat tinggal kelompok kasus dan kontrol Teknik pengambilan sampel data dengan simple random sampling, dianalisis secara univariat, bivariat (uji chi-square) dan multivariat (regresi logistik ganda). Hasil : Ada hubungan bermakna antara KEK pada ibu hamil (p=0,001, OR=6,5 (95%CI;2,06-16,81)) , BBLR (p=0,044, OR=4,7 (95%CI; 0,933-23,531) dan tidak diberi ASI ekslusif (p=0,018, OR 3,7 (95%CI ;1,347-10,179) dengan kejadian stunting usia 6-60 bulan. Pendidikan ibu yang rendah, pola asuh otoriter/permisif, anemia saat hamil, usia ibu risiko tinggi dan perawakan ibu yang pendek tidak memiliki hubungan bermakna dengan kejadian stunting. KEK merupakan faktor dominan yang mempengaruhi stunting. Peluang balita menjadi stunting jika ibu KEK, bayi lahir dengan BBLR dan tidak diberi ASI ekslusif sebesar 98%. Kesimpulan : Ada hubungan bermakna antara kejadian KEK saat hamil dengan stunting pada balita (6-60 bulan)