HUBUNGAN STUNTING DENGAN PERKEMBANGAN BALITA USIA 24-60 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEDANGSARI II KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2019

HUBUNGAN STUNTING DENGAN PERKEMBANGAN BALITA USIA 24-60 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEDANGSARI II KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2019
2019-12-17
id
Thesis
text
Latar Belakang: Di Indonesia stunting merupakan permasalahan yang sedang menjadi fokus pemerintah untuk ditangani. Stunting merupakan akibat dari kekurangan gizi kronis yang menyebabkan berbagai permasalahan jangka panjang dan jangka pendek. Apabila terjadi pada anak stunting dapat menimbulkan gangguan pada perkembangan meliputi gerak halus, gerak kasar, bicara dan bahasa, dan sosial kemandirian. Di Yogyakarta kejadian stunting tertinggi berada di Kabupaten Gunungkidul pada wilayah kerja Puskesmas Gedangsari II. Penelitian ini meneliti tentang adakah hubungan antara stunting dengan perkembangan balita usia 24-60 bulan. Tujuan: Mengetahui hubungan antara stunting dengan perkembangan balita usia 24-60 bulan di wilayah kerja Puskesmas Gedangsari II Kabupaten Gunungkidul tahun 2019. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah balita usia 24-60 bulan dan ibunya yang datang ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Gedangsari II dengan jumlah 52 sampel yang memenuhi kriteria. Instrumen yang digunakan KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan) sesuai usia anak. Analisis data univariabel dan bivariabel menggunakan chi-square dengan tingkat kemaknaan p<0,05 dan CI 95%. Hasil: Berdasarkan hasil analisis bivariabel menunjukkan adanya hubungan antara stunting dengan perkembangan balita usia 24-60 bulan (p=0,017) dan dengan keeratan hubungan sebesar 5,038. Kesimpulan: Ada hubungan antara stunting dengan perkembangan balita usia 24- 60 bulan di wilayah kerja Puskesmas Gedangsari II Kabupaten Gunungkidul.