FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN
ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMPN 1 KOKAP TAHUN 2019
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN
ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMPN 1 KOKAP TAHUN 2019
2020-01-03
id
Thesis
text
Latar Belakang : Anemia merupakan kondisi yang banyak terjadi pada remaja putri,
yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti pendapatan orangtua, pendidikan
orangtua, status gizi, aktivitas fisik, lama menstruasi, konsumsi TTD (Tablet Tambah
Darah) dan status kesehatan menstruasi. Anemia bisa menyebabkan seseorang mengalami
penurunan daya tahan tubuh dan mengakibatkan tubuh mudah terkena masalah kesehatan.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan
dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMPN 1 Kokap, Kulon Progo tahun 2019.
Metode : Jenis penelitian ini adalah case control study dengan pendekatan observasional
retrospektif. Subyek penelitian adalah remaja putri sebanyak 94 responden dengan
kelompok kasus adalah remaja anemia (47 orang) dan kelompok kontrol adalah remaja
yang tidak anemia (47 orang) dengan teknik pengambilan sampel data dengan simple
random sampling, dianalisis secara univariat, bivariat (uji chi-square) dan multivariat
(regresi logistik ganda). Instrument yang digunakan adalah kuesioner IPAQ
Hasil : Faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia putri di SMPN 1
kokap, kulon progo yaitu konsumsi Tablet Tambah Darah (p=0,033) dan aktivitas fisik
(p=0,010). Remaja yang mengkonsumsi Tablet Tambah Darah kurang dari 4 kali berisiko
3 kali lebih besar menjadi anemia daripada remaja yang mengkonsumsi Tablet Tambah
Darah lebih dari 4 kali dan remaja yang melakukan aktivitas fisik sedang sedang/berat
berisiko 12 kali lebih besar terjadi anemia daripada remaja yang melakukan aktivitas fisik
rendah. Faktor yang paling berpengaruh pada remaja putri di SMPN 1 Kokap adalah
aktivitas fisik sedang/berat dengan 12 kali lebih berisiko dibandingkan dengan aktivitas
fisik rendah. Jadi peluang jika konsumsi Tablet Tambah Darah kurang dari 4 kali,
aktivitas fisik sedang/tinggi, dan pendidikan rendah akan berpeluang menjadi anemia
sebesar 75%.
Kesimpulan : Hasil uji regresi logistic ganda menunjukan bahwa ada hubungan
bermakna antara kejadian anemia dengan konsumsi Tablet Tambah Darah dan aktivitas
fisik.