Hubungan Anemia Ibu Hamil Trimester Tiga dengan Kejadian Preeklampsia Ibu Bersalin di RSUD Muntilan Kabupaten Magelang Tahun 2018

Hubungan Anemia Ibu Hamil Trimester Tiga dengan Kejadian Preeklampsia Ibu Bersalin di RSUD Muntilan Kabupaten Magelang Tahun 2018
2020-01-03
id
Thesis
text
Latar Belakang: Preeklampsia merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal di seluruh dunia. Anemia yang terjadi secara progresif akan menyebabkan terjadinya penyempitan vaskuler sehingga terjadi hambatan aliran darah yang menjelaskan terjadinya hipertensi. Kerusakan sel endotel akan mengakibatkan sirkulasi dalam vasa vasorum terganggu, selanjutnya akan terjadi kebocoran sel endotel sehingga unsur-unsur pembentuk darah seperti trombosit dan fibrinogen tertimbun pada lapisan subendotel. Permeabilitas terhadap protein akan meningkat sehingga akan terjadi proteinuria dan berujung preeklampsia. Insiden preeklampsia di RSUD Muntilan Kabupaten Magelang meningkat dari tahun 2015 hingga 2017. Pada tahun 2015 sebanyak 10,5%, tahun 2016 sebanyak 13,15%, tahun 2017 sebanyak 13,7%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan anemia kehamilan trimester tiga dengan kejadian preeklampsia pada ibu bersalin. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi kasus kontrol. Penelitian dilakukan di RSUD Muntilan dari bulan Januari-Desember 2018. Subyek penelitian terdiri dari kelompok kasus yaitu ibu bersalin yang didiagnosis preeklampsia dan kelompok kontrol yaitu ibu bersalin yang tidak didiagnosis preeklampsia. Jumlah sampel masing-masing subyek 67 responden yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Analisis data secara univariat, chi-aquare, dan odds ratio Hasil: Karakteristik usia pada ibu bersalin dengan preeklampsia paling banyak (71,7%) termasuk usia ibu bersalin yang berisiko (<20 atau >35 tahun), (59,2%) paritas yang tidak berisiko (paritas 2-3), dan (50,5%) status pekerjaan yang tidak bekerja. Karakteristik responden yang tidak preeklampsia paling banyak (61,4%) pada usia yang tidak berisiko (25-35 tahun), (60,3%) paritas yang berisiko (paritas 1 atau ≥4), dan (51,2%) ibu dengan status pekerjaan bekerja. Anemia kehamilan trimester tiga berhubungan dengan kejadian preeklampsia dengan p-value 0,047. Risiko preeklampsia pada ibu bersalin yang mengalami anemia kehamilan trimester tiga meningkat 2,207 kali dibandingkan pada ibu bersalin yang tidak menderita anemia. Kesimpulan: Ada hubungan yang bermakna antara anemia kehamilan trimester tiga dengan kejadian preeklampsia.