HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN
REPRODUKSI DENGAN SIKAP TERHADAP SEKS PRANIKAH
REMAJA PADA SISWA KELAS XI SMAN 1 CANGKRINGAN
KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2019
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN
REPRODUKSI DENGAN SIKAP TERHADAP SEKS PRANIKAH
REMAJA PADA SISWA KELAS XI SMAN 1 CANGKRINGAN
KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2019
2020-01-06
id
Thesis
text
Latar Belakang : WHO menyatakan bahwa secara global komplikasi kehamilan
seperti perdarahan, sepsis, persalinan dan aborsi merupakan penyebab utama
kematian pada remaja puteri usia 15-19 tahun. Menurut SDKI 4,5% remaja
melakukan seks pranikah, 10,1% menyetujui seks pranikah. Data Dinas Kehatan
DIY tahun 2015 terdapat 1.078 pelajar usia SMP dan SMA telah melahirkan,
sebanyak 976 kasus merupakan kehamilan diluar nikah. Kabupaten Sleman
mengalami kenaikan kasus persalinan remaja tahun 2016-2017, dan kecamatan
Cangkringan menempati kasus seks pranikah remaja tertinggi tahun 2016-2017.
Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan tentang
kesehatan reproduksi dengan sikap terhadap seks pranikah remaja pada siswa
kelas XI di SMAN 1 Cangkringan
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional,
desain cross sectional menggunakan data primer, dengan alat ukur kuesioner
pengetahuan dan sikap. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2019. Populasi
penelitian yaitu siswa kelas XI SMAN 1 Cangkringan dan sample berjumlah 70
responden dengan teknik Purposive Sampling. Analisis data menggunakan uji chi-
square.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara tingkat
pengetahuan kesehatan reproduksi dengan sikap terhadap seks pranikah, dengan
p-value 0,000. Sebagian besar responden memiliki sikap positif yang berarti tidak
mendukung seks pranikah (71,4%), Siswa dengan tingkat pengetahuan kesehatan
reproduksi baik dan sikap terhadap seks pranikah positif sebanyak 41 responden
(83,7%), pengetahuan tentang kesehatan reproduksi cukup dan sikap terhadap
seks pranikah positif yaitu 7 responden (58,3%), pengetahuan tentang kesehatan
reproduksi kurang dan sikap terhadap seks pranikah positif yaitu 2 responden
(4,0%).
Kesimpulan : Sebagian besar responden memiliki sikap positif yang berarti tidak
mendukung seks pranikah.