PENGARUH ANEMIA IBU HAMILTERHADAP KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RSUD WATES KABUPATEN KULON PROGO YOGYAKARTA TAHUN 2017

PENGARUH ANEMIA IBU HAMILTERHADAP KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RSUD WATES KABUPATEN KULON PROGO YOGYAKARTA TAHUN 2017
2020-01-08
id
Thesis
text
Latar Belakang: Kejadian BBLR memiliki risiko tinggi mengalami komplikasi dan mudah terjadi infeksi serta merupakan salah satu penyebab kematian bayi di Indonesia. Kejadian BBLR tertinggi di provinsi DIY pada tahun 2016 dan 2017 berturut- turut adalah kabupaten Kulon Progo yaitu 74,7% dan 6,69. Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh antara anemia pada ibu hamil terhadap Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Wates Kabupaten Kulon Progo Tahun 2017. Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan menggunakan desain case control. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2019. Populasi studi penelitian ini adalah 2434 bayi baru lahir di RSUD Wates tahun 2017. Jumlah sampel terdiri dari 89 sampel kasus dan 89 sampel kontrol. Analisis data menggunakan chi-square dan regresi logistik. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan kejadian bayi dengan BBLR pada ibu dengan riwayat anemia (Hb <11gr%) sebesar 37,1% dan proporsi ibu dengan riwayat tidak anemia (≥11gr%) sebesar 62,9%. Sedangkan proporsi bayi dengan BBLN pada ibu dengan riwayat anemia (Hb <11gr%) sebesar 11,2% dan proporsi ibu dengan riwayat tidak anemia (≥11gr%) sebesar 88,8%. Dalam uji chi- square diperoleh nilai X2 sebesar 16,222a dengan (p=0,000) OR=4,655 dengan CI(2.1231 – 10.217). Variabel lain yang berpengaruh terhadap kejadian BBLR di RSUD Wates adalah usia (p=0,018) paritas (p=0,003), dan jarak kehamilan (p=0,036). Kesimpulan: Faktor yang berpengaruh dengan kejadian BBLR adalah anemia ibu hamil, usia, paritas dan jarak kehamilan dengan anemia ibu hamil sebagai variabel yang paling berpengaruh.