EFEKTIVITAS MOBILISASI DINI TERHADAP FREKUENSI PERISTALTIK USUS PADA PASIEN POST OPERASI DENGAN GENERAL ANESTESI DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
EFEKTIVITAS MOBILISASI DINI TERHADAP FREKUENSI PERISTALTIK USUS PADA PASIEN POST OPERASI DENGAN GENERAL ANESTESI DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2020-04-15
id
Thesis
text
EFEKTIVITAS MOBILISASI DINI TERHADAP FREKUENSI PERISTALTIK USUS PADA PASIEN POST OPERASI DENGAN GENERAL ANESTESI DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Arinadya Hanifa Putri Prasetyo1, Rosa Delima Ekwantini2, Bondan Palestin3
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Jl. Tatabumi No. 3 Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta, 55293
email: arinadyahanifa@gmail.com
ABSTRAK
Latar Belakang: Pembedahan merupakan tindakan invasif dengan membuka bagian tubuh dan memerlukan anestesi. Pemberian obat pelumpuh otot menyebabkan terhalangnya impuls saraf di sambungan saraf – otot sehingga otot gastrointestinal relaksasi dan anestesi inhalasi menghalangi impuls saraf parasimpatis ke otot intestinal sehingga memperlambat atau menghentikan peristaltik. Apabila peristaltik tidak kembali dalam 2 – 3 jam setelah pembedahan dapat menyebabkan paralisis usus menetap, komplikasi serius, dan ileus paralitik. Salah satu upaya yang dilakukan untuk membantu memulihkan peristaltik usus yaitu dengan tindakan mobilisasi dini nafas dalam, batuk efektif, dan latihan tungkai.
Tujuan: Tujuan penelititian ini yaitu mengetahui efektivitas mobilisasi dini terhadap frekuensi peristaltik usus pada pasien post operasi dengan general anestesi.
Metode: Jenis penelitian quasy eksperiment, sampel berjumlah 63 responden yang terbagi menjadi 3 kelompok dengan teknik pengampilan sampel consecutive sampling. Analisis data menggunakan uji One-Way Analysis of Variance (ANOVA) dan uji Post-Hoc Test Tukey.
Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa mobilisasi dini yang efektif adalah mobilisasi dini 4 jam setelah selesai operasi dengan rerata peningkatan peristaltik usus selama 7,71x/menit, pada mobilisasi dini 6 jam setelah selesai operasi rerata peningkatan peristaltik usus selama 4,91x/menit, dan mobilisasi dini 8 jam setelah selesai operasi rerata peningkatan peristaltik usus selama 1,66x/menit, hasil uji the One-Way Analysis of Variance (ANOVA) 29,941 dan sig sebesar 0,000 (p <0.05).
Kesimpulan: Terdapat perbedaan rerata frekuensi peristaltik usus yang signifikan antara pasien dengan mobilisasi dini 4 jam setelah selesai operasi, mobilisasi dini 6 jam setelah selesai operasi, dan mobilisasi dini 8 jam setelah selesai operasi.
Kata Kunci: mobilisasi dini, peristaltik usus, general anestesi